Dimasa Pendemi Tetap Berkarya, Guru SMP YLPI Perhentian Marpoyan Hasil 8 Buku

  • Rabu, 17 November 2021 - 09:29:16 WIB | Di Baca : 1772 Kali

 

Seriau,- Dimasa pandemi tidak menyurutkan seseorang untuk berkaya dan berinovasi. Salah seorang guru di Riau yang sehari hari mengajar di SMP YLPI  Perhentian Marpoyan Pekanbaru membuat karya yang bermafaat bagi orang banyak. Ir. Maria Agusta.MP sosok yang tak pernah lelah sudah menghasilkan 8 buah buku. Dimana 4 buku telah selesai cetak dan beredar dipasaran dan 4 buku lagi dalam proses percetakan

Delapan karya buku yang telah dihasil berjudul " Perjuagan Menjadi Dokter", Berkemah di Air Besar" Kado Terindah di Hari Lebaran" Menyibak Tabir Hati" "Pena Berdarah" Labirin Cinta" Labirin Cinta-2 (Rembulan di Nusa Ina") dan Terakhir judul buku "Meronce Kepingan Hati".

Menghasilkan sebuah buku bukanlah karya yang gampang tidak semua orang mau mengerjakan. Seriau.com mencoba berbincang bincang dengan guru yang biasa disapa Maria. Dalam suasana santai, Maria menceritakan  bahwa menghasilkan satu buah karya buku membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan mulai dari penulisan hingga terbit cetak.

Dalam sehari bisa menulis sampai 1000 kata dan dilakukan setiap harinya. Itu sebabnya dalam satu buah buku mulai proses penulisan hingga terbit cetak membutuhkan waktu 2 sampai 3 bulan. Lembaran buku yang dihasilkan berkisar 150 sampai dengan 300 halaman." Kebanyakan buku yang saya hasilkan berbentuk fiksi seperti genre, roman, horor dan cerita anak," kata Maria Agusta, Selasa (16/11)

Selain menulis buku fiksi, roman horor dan cerita anak, ternyata Maria juga ingin menulis buku bahan ajar sesuai dengan keilmuannya. Magister bidang pertanian ini sehari hari mengajar mata pelajaran IPA. Buku buku bahan ajar terutama jenjang SMP ini menjadi target dari ibu satu anak ini.

Dalam membuat karya buku, kata Maria, sangat menyita waktu. Dirinya harus bisa membagi waktu. Kesibukan sebagai seorang guru sekaligus ibu rumah tangga harus pandai pandai membagi waktu." Ada waktu senggang, biasanya digunakan untuk menulis. Karena menulis sudah menjadi hobi sejak SMP," kata Maria yang saat ini sedang mengarap sebuah buku dengan judul Shackles (Luka Amirah).

Dalam menghasilkan sebuah buku, kata Maria, membutuhkan biaya. Selain biaya sendiri, juga ada dari penerbit yang menjadi sponsor diantaranya Penerbir Media Guru Indonesia dan Pena Baswara Publizer." Dari terbitan buku ini, dirinya mendapat royalti setiap bukunya. Tidak hanya itu, biasanya penerbit juga mengadakan pelatihan parade penulisan novel dan saya selaku ikut, kata Maria.

Selama masa pandemi, Maria juga mengikuti program Media Guru Indonesia" Satu Guru Satu Buku". Pelatihan ini dilakukan secara online bagaimana cara penulisan sebuah buku." Kebetulan saya sering mengikiuti program Media Guru Indonesia. Dimana satu guru satu buku," kata Maria yang dulunya bercita cita menjadi dokter.

Keberhasilan Maria Agusta menghasilkan 8 buku mendapat apresiasi dari Ketua Umum YLPI Riau DR.H.Nurman.MSi. Bahkan Ketua Umum YLPI Riau memberikan sagu hati sebagai bentuk penghargaan dari hasil karya guru SMP YLPI Riau ini." Saya kaget juga, ada guru SMP YLPI Perhentian Marpoyan menghasilkan 8 buah buku. Biasanya dosen yang sering kasi saya buku. Tapi ini guru SMP kita, ini sangat luar biasa karena tidak semua orang bisa membuat karya buku apalagi seorang guru dan ini menjadi motivasi guru lain dibawah naungan YLPI Riau untuk terus berkarya," kata Nurman. (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar