Misnarni Syamsuar Borong Belasan Helai Batik Tulis Produk Siswa SLBN Pembina Pekanbaru

  • Kamis, 04 November 2021 - 08:52:11 WIB | Di Baca : 2474 Kali

 

Seriau,-Istri Gubernur Riau Hj. Misnarni Syamsuar mengaku bangga terhadap produk batik tulis siswa SLB Negeri Pembina Pekanbaru. Misnarni saat meninjau hasil karya siswa tersebut, Rabu (3/11), juga memborong belasan helai kain batik tulis yang sudah selesai dikerjakan siswa. 

Bunda PAUD Provinsi Riau ini kagum akan hasil karya siswa. Dengan telaten jemari lentik siswa tuna runggu ini memperagakan bagaimana proses membatik kepada Istri Gubernur Riau ini.

Saat kunjungan ke SLBN Pembina Pekanbaru, Istri Gubernur Riau di dampingi Kadisdik Riau, Zul Ikram.MPd, Kabid PKPLK Disdik Riau Drs.H. Pahmijan.MPd, Ketua Dharma Wanita Disdik Riau, Erlina.SPI, pegawai PKPLK, guru dan siswa SLB Negeri Pembina Pekanbaru.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Zul Ikram.MPd mengapresiasi   karya siswa SLBN Pembina dalam menghasilkan suatu produk siswa berupa batik tulis. Bahkan batik tulis siswa mendapat apresiasi dari Istri Gubernur Riau yang secara langsung meninjau hasil membatik siswa SLBN Pembina Pekanbaru.

" Kami sangat bangga dengan siswa berkebutuhan khusus mampu menghasilkal produk yang sangat bagus seperti batik tulis. Hasil ini langsung mendapat apresiasi dari Istri Gubernur Riau," kata Zul Ikram, Rabu (3/11) disela kunjungan.

Zul Ikram mengatakan hasil produk batik siswa ini tidak hanya dipakai oleh sekolah saja, tapi juga pejabat struktural dilingkungan Disdik Riau. Ini menandakan batik tulis siswa SLBN Pembina ini berkualitas layak digunakan dan di jual. Untuk mempromosikan hasil batik tulis ini, SLBN Pembina sudah menjalin kerja sama dengan Gerai Batik Malay dan Rani Batik." Hasil produk kompetensi membatik siswa SLBN Pembina ini tidak diragukan lagi. Sudah ada wadah mempromosikan hasil siswa. Disdik juga mengalokasikan anggaran yang besar untuk program disabilitas 2022," kata Zul Ikram.

Sementara itu, Kabid PKPLK Disdik Riau Pahmijan. MPd mengatakan Disdik Riau membuat gebrakan baru. Dimana, SLB di Riau bisa dibekali dengan pendidikan vokasi. Ini penting bagi peningkatan kompetensi siswa melalui pendidikan vokasi. Bagaimana siswa setelah taman mereka punya keahalian yang mereka miliki. Sebab, tidak semua siswa SLB mempunyai kekurangan namun mereka juga punya kelebihan bahkan lebih kreatif dari siswa normal. 

Pendidikan vokasi ini membuka peluang bagi siswa SLB supaya hidup mandiri. Misalnya, siswa kebutuhan khusus tuna runggu, mereka bisa membuka salon kecantikan, menjahit dan memasak." Ini sebabnya pendidikan vokasi ini, harus diberikan kepada siswa siswa SLB. Tapi terlebih dahulu, guru guru SLB harus diberi pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya," ujar Pahmijam

Sementara Kepala SLBN Pembina Pekanbaru Moelya Eko Suseno mengatakan hasil karya batik tulis siswa dikerjakan secara manual dengan mengunakan tangan, tidak mengunakan mesin. Siswa yang mengerjakan anak tuna runggu baik yang masih sekolah maupun yang sudah tamat. Dalam proses pengerjaan batik tulis, kata Eko, ada beberapa tahap yang dilalui mulai dari membuat desain, motif dan pola. Setelah itu, pola dinaikan ke kain  berwarna putih dan dicanting dan dilakukan pewarnaan dan dicuci dengan mengunakan zat water glass. Terakhir langkah membatik yakni perebusan dengan tujuan pelepassn hasil cantingan pada kain dan dibilas lalu distrika.

Biasanya untuk menghasilkan batik tulis 2,5 meter yang berkualitas, siswa membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari tergantung banyaknya motif dan tingkat kesulitan. Motif yang dibuat siswa kebanyakan motif melayu seperti Kuntum Berkiat, Kuntum Belenggit, Pucuk Rebung dan lain sebagainya." Hasil produk siswa ini sudah dititipkan di Gerai Rani Batik dan Batik Malay," kata Eko didampingi guru pembimbing membatik Abdul Rahman. 

Ditambahkan Eko, untuk pengembangan kompetensi membatik, SLBN Pembina Pekanbaru sudah berkerjasama dengan SMKN 4 Pekanbaru seperti dalam hal bahan baku dan lain sebagainya (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar