SeRiau-Dumai-Inspektur Jendral Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Dumai, dalam rangka penguatan pembangun Zona Integritas di dalam lingkungan rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan menuju WBK/WBBM, Senin (18/10).

Dalam Kunjungan itu, Ir Razuli Ms.i bersama rombongan Kemenkumham berkeliling dan melihat pembangunan Zona Integritas di dalam lingkungan rutan kelas IIB Dumai.

Rutan Dumai memperkenalkan empat inovasi pembangunan Zona Integritas yang belum ada di rutan dan lapas daerah lain. Seperti : 

1. Sipermai (sistem informasi pelayanan Rutan Dumai) Inovasi nya : Sistem Informasi Pelayanan Rutan Dumai yang mencakup segala informasi mengenai Rutan Dumai. Informasi yg dapat ditemukan pada SIPERMAI ini adalah Jadwal titipan, informasi PB, CB, CMB, Remisi dll, jadwal vidcall serta Galeri Warga Binaan. Aplikasi ini dapat di unduh di Playstore. 

2. AWKARIN (Bebas WBP Kita Anterin) inovasi layanan yang memudahkan bagi WBP dan Keluarga WBP yang memiliki keterbatasan/kesulitan (Lansia, Tidak ada yang menjemput, Ibu Hamil, Disabilitas) untuk pulang ke rumah setelah habis masa hukumannya di Rutan serta masih dalam Kota Dumai. 

3. SIPATEN (Siap antar jemput berkas usulan) inovasi: Siap antar jemput berkas usulan merupkan inovasi layanan yang memudahkan keluarga WBP yang mengalami keterbatasan/kesulitan untuk mengantar dan menjemput berkas usulan CB, PB dan CMB. Petugas akan datang ke rumah keluarga WBP untuk memberikan layanan antar jemput berkas usulan dan masih dalam wilayah Dumai.

4. LAYANAN PPKM (Layanan Penjemputan Penitipan Kain dan Makanan) inovasi: Layanan Penjemputan Penitipan Kain dan Makanan merupakan inovasi layanan yg ada di Rutan Dumai. Layanan ini memudahkan bagi keluarga WBP yg mengalami keterbatasan/kesulitan untuk mengantar makanan ataupun pakaian bagi WBP sesuai dengan jadwal layanan titipan. Sehingga petugas Rutan Dumai akan menjemput titipan makanan dan pkaian tersebut dan masih dalam wilayah Dumai.

Dalam sambutannya, Ir Razuli MSi memberikan apresiasi dengan 4 inovasi ciptaan rutan Dumai dan diharapkan dapat menjadi percontohan bagi rutan dan lapas di daerah lainnya. 

Serta inspektorat juga menyampaikan pesan kepada warga binaan untuk tetap semangat. Jangan takut, setelah menjalani hukuman nantinya akan tetap diterima oleh masyarakat.

Sementara itu, bagi daerah yang penghuni rutan dan lapasnya sudah melebihi atau over kapasitas akan diberikan solusi dengan pembangunan rutan dan lapas baru yang luasnya harus minimal 5 hektar, ujar kepala kantor wilayah kemenkumham  provinsi Riau, Pujo Harinto. (Penulis : Dedi Iswandi/ Okta)