Seriau,- Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (TMT) dibeberapa sekolah di kabupaten/ kota di Riau sudah berlangsung beberapa bulan. Dari kunjungan Forum Komite (Forkom) SMAN/SMKN dan SLBN Provinsi Riau kesekolah, masih ditemukan beberapa sekolah minim protokol kesehatan. Padahal, protokol kesehatan ini salah satu syarat yang dipenuhi sekolah dalam memulai pembelajaran tatap muka terbatas.

" Kami Forkom SMAN/SMKN dan SLB Provinsi Riau telah melakukan  koordinasi dengan kabupaten/kota dan turun langsung kesekolah, ternyata masih kita temukan sekolah yang masih minim protokol kesehatannya. Hasil laporan inipun sudah kita serahkan ke Kadisdik Riau," kata Ketua Forkom SMAN/SMKN dan SLB Provinsi Riau. Ir. H. Delisis Hasanto, Selasa (23/3) di Pekanbaru

Dikatakan Delisis, minimnya sarana pendukung protokol kesehatan di beberapa sekolah seperti ketersediaan air bersih, ketersediaan sabun dan tempat cuci tangan. Selain itu, Forkom juga menemukan masih terbatasnya kelengkapan peralatan UKS dibeberapa sekolah, misalnya tempat tidur, alat pengukur tensi, ketersediaan oksigen dan obat- obatan untuk pertolongan darurat di sekolah. Himbauan dan informasi dibeberapa sekolah berupa spanduk atau pamflet protokol kesehatan covid dan SOP pembelajaran TMT juga masih minim

Selain sarana pendukung protokol kesehatan, kata Delisis, kesadaran peserta didik dinilai belum memahami pentingnya protokol kesehatan. Ini terlihat dari adanya kerumunan peserta didik SMKN yang pakai baju seragam sekolah disuatu tempat setelah jam pulang sekolah. Kurang seriusnya beberapa sekolah dalam melaksanakan protokol kesehatan terutama di wilayah zona hijau." Meski demikian, hingga saat ini belum ada temuan peserta didik terindikasi covid di sekolah, kecuali siswa yang sudah positif sebelumnya dan diisolasi dirumah," kata Delisis.

Atas temuan minimnya protokol kesehatan dibeberapa sekolah, kata Delisis, Forkom telah merekomendasikan beberapa poin  yakni perlu ditingkatkan pengawasan dan komitmen bersama dengan berbagai pihak terkait dengan TMT dengan tim gugus tugas covid di tingkat kecamatan, sekolah, orangtua dan komite sekolah. Forkom juga merekom perlu dievaluasi kembali peralatan dan obat obatan pertolongan darurat di UKS serta  sarana pendukung prokes covid 19 di sekolah masing-masing. 

Mencegah kerumunan peserta didik di luar lingkungan sekolah, perlu perhatian dan komitmen orangtua peserta didik dalam mengawasi siswa pergi dan pulang dari sekolah. 

Perlu revitalisasi pengurus komite sekolah melalui penegasan kembali surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau dengan mengacu pada Permendikbud No. 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Terakhir perlu kegiatan bersama antara Disdik dengan Forkom  SMA SMK SLB Negeri Provinsi Riau memberi pembekalan dan pemahaman yang baik tentang komite sebagai mitra sekolah." Forkom berharap laporan dan rekomendasi ini cepat direspon oleh Disdik Riau meminta sekolah betul betul mempersiapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah," tegas Delisis. (zal)