Di Umri, Prof Din Syamsuddin Kampanyekan Go Paperless.

  • Rabu, 17 Maret 2021 - 20:11:34 WIB | Di Baca : 1613 Kali

 

Seriau,- Prof.H Din Syamsuddin membuka kegiatan kampanye go paperless untuk perguruan tinggi muhammadiyah dan aisyah di Indonesia, Rabu (17/3). Kegiatan yang ditaja Interfaith Rainforest Initiative (IRI) digelar di Universitas Muhamaddiyah Riau (Umri)

Dihadapan peserta secara langsung maupun daam jaringan (daring) Prof Din Syamsuddin mengatakan go paperless guna mengurangi dan bila perlu meniadakan penggunaan kertas. Ini merupakan suatu solusi termasuk juga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dari minyak bumi atau batubara. Karena, bahan bakar fosil dan batubara merupakan bahan baku yang tak dapat diperbaharui. Kampanye go paperless sangat penting di tengah manusia yang saat ini dihantui global warming. Dimana, dampak global warming tersebut sangat sistemik baik secara lokal maupun global," kata Prof Din, Rabu (17/3) di Gedung Rektorat Umri Jalan Tuanku Tambusai

Menurutnya, global warming bisa terjadi tak terlepas dari efek rumah kaca dan penggunaan kertas secara massif. Karena, penggunaan kertas itu berkaitan dengan aktivitas penebangan pohon. Terutama di kawasan hutan tropis.

Diceritakan Prof Din, pada tahun 2017 lalu, Din bersama sejumlah pemuka lintas agama Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, dan Agama Tradisi meluncurkan IRI. Bersama Bishop Desmon Tutu dan pemuka agama Yahudi, Din yang mewakili umat Islam juga ikut menggaungkan petisi di change.com terkait target tidak ada lagi menggunakan energi fosil dan batubara di tahun 2050.

Termasuk di dalamnya yaitu upaya mengurangi penggunaan kertas yang dihasilkan dari pohon-pohon yang ditebangi di lingkungan kampus." Saya hapapkan kampus-kampus Muhammadiyah dan Aisyah di Indonesia sudah menerapkan kampus hijau dengan menanam pohon di lingkungan kampus,” katanya.

Sementara itu, Rektor Umri, DR Mubarak MSi mengakui saat ini kampus Umri memang belum terlalu hijau. Pasalnya, saat ini proses pembangunan di kampus masih berlangsung. Ke depan, Umri susah memiliki perencanaan menjadi kampus ramah lingkungan. Hal itu diwujudkan dengan menerapkan program kampus hijau yang peduli dengan lingkungan hidup." Masih ada pandangan yang membedakan sektor ekonomi dengan lingkungan hidup. Padahal, baik ekonomi, lingkungan hidup maupun sosial harusnya saling berkaitan. Dengan demikian, segala aktivitas ekonomi juga perlu dilihat dampaknya dari segi lingkungan hidup dan sosial," kata Mubarak.

Saat ini, kata Mubarak, Umri harus bisa membangun dan membudayakan aksi paperless di kampus. Misalnya, menggunakan sistem IT untuk sejumlah urusan yang sebelumnya masih membutuhkan kertas. Karena itulah, Umri telah meluncurkan sejumlah aplikasi terkait administrasi di kampus baik untuk mahasiswa, karyawan dan dosen. Adanya pandemi Covid-19 ini juga mempercepat akselerasi terhadap penggunaan kertas. Dimana, pengurangan penggunaan kertas mencapai hampir 90 persen di Umri. Untuk disposisi surat, undangan dan sebagainya sudah tak lagi menggunakan kertas, tapi dengan sistem berbasis IT yang telah dibangun oleh Umri dan terintegrasi di website umri.ac.id." Untuk pengurangan penggunaan kertas di kampus sudah mencapai hampir 90 persen," kata Mubarak

Sementara itu DR. Gatot Supangkat dari LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam materinya menjelaskan terkait go paperless yang telah berlangsung di kampusnya. Dimana, sebelum pandemi pun, upaya pengurangan penggunaan kertas di UMY sudah dilakukan. (zal)

Ikuti berita dan info seputar umri lainnya disini : http://www.umri.ac.idhttp://www.umri.ac.id





Berita Terkait

Tulis Komentar