Bersatu Melawan Karhutla

  • Kamis, 25 Februari 2021 - 15:35:22 WIB | Di Baca : 6712 Kali
Sdr. MIFTAH Sekretaris NU kec.Bukit Kapur Kota Dumai, Sdr. HAJI MARWAN Tokoh Agama Kec.Bukit Kapur Kota Dumai dan Sdr. ISMUN Tokoh masyarakat Kec.Bukit Kapur kota Dumai.

 

SeRiau - Musim kemarau mulai melanda beberapa daerah di Tanah Air. Termasuk Provinsi Riau. Kebakaran hutan dan lahan pun mulai mengancam. Bahkan beberapa titik api juga sudah terpantau satelit ada di Riau.

Agar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak meluas seperti beberapa tahun lalu, perlu gerakan antisipasi sejak awal. Tidak cukup oleh satu instansi saja, tapi semua harus peduli dengan ancaman bencana ini yang akan menimbulkan kabut asap.

Seperti tahun lalu, Riau mendapat pujian karena bisa mengatasi persoalan karhutla dengan cepat. Kabuat asap yang biasanya membuat sengsara rakyat berminggu-minggu, bahkan bulan bisa teratasi dengan cepat. Itu berkat antisipasi sejak awal.

Tahun ini jangan sampai karhutla dan kabut asap kembali melanda. Langkah antisipasi tetap menjadi kunci pencegahan. Seperti yang dilakukan Polda Riau. Lewat aplikasi Dasbor Lancang Kuning (DLK) yang digagas oleh Kapolda Riau Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi, Polda telah melakukan deteksi dini karhutla di negeri ini, terutama di kawasan Dumai yang sempat muncul titik api. Aplikasi tersebut telah terbukti sukses mengatasi karhutla di Riau pada 2020 lalu.

Langkah Polda disambut baik oleh seluruh elemen masyarakat di Riau. Tokoh masyarakat, pemuka agama dan pengusaha sangat mendukung langkah Polda Riau dalam penanganan karhutla. Itu tidak lepas dari kebijakan yang diterapkan dengan melibatkan langsung elemen masyarakat untuk sama-sama menjaga alam Riau agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Dumai Kiai Ansori mengaku sangat mendukung apa yang dilakukan Polda Riau untuk mencegah karhutla, khususnya di Dumai. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, warga merasa terpanggil dan ikut bertanggung jawab untuk mencegah karhutla. ‘’Dengan bersatu, in sya Allah karhutlah bisa kita atasi bersama,’’ kata Kiai Ansori, Rabu (24/2).

Ketua Banser Dumai Sutriono menyampaikan pendapat yang sama. Menruutnya, langkah antisipasi yang didorong oleh Polda Riau harus didukung oleh semua pihak. Sebab upaya pencegahan karhutla hanya akan berhasil apabila semua bersatu.

Dukungan juga datang dari Laskar Hulubalang Melayu Riau Kota Dumai. Lewat Panglima Gedang H Awaludin, mereka menyatakan siap turun ke masyarakat untuk menyosialisasikan agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan.

‘’Kami di Dumai menyatakan mendukung apa yang dilakukan oleh Polda Riau untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, khususnya di Dumai ini,’’ kata Ketua Pemuda Pancasila Dumai Abdul Qadir.

Sekretaris NU Kecamatan Bukit Kapur, Dumai Miftah mengakui Dumai merupakan kawasan yang rawan terjadi karhutla. Lahan gambut yang banyak dijadikan lahan pertanian oleh masyarakat sangat rentan terbakar. Sebab itu perlu komitmen semua masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran dan menjaga agar tidak muncul karhutla.

Pernyataan itu didukung oleh tokoh masyarakat Bukit Kapur lainnya, seperti tokoh agama H Marwan, tokoh masyarakat Ismun.

Paguyuban juga ikut bersuara dan memberi dukungan. Ketua Masyarakat Batak Kota Dumai Luhut Harianja menyatakan siap membantu Polda dalam penanganan karhutla, khususnya di Dumai. Minimal ikut menyadarkan masyarakat agar tidak membakar lahan. Apalagi di musim kemarau seperti sekarang.

Tokoh agama tidak mau tinggal diam. Ketua Badan Kerjasama Gereja Dumai Pdt Morris Yosafat akan ikut berperan dalam pencegahan karhutla. Ia akan menyampaikan pesan agar tidak membakar lahan dan hutan kepada jamaatnya.

‘’Karhutla tidak bisa diatasi oleh satu orang. Tapi harus bersama-sama. Kalau ini dilakukan mudah-mudahan bencana kabut asap yang terjadi beberapa tahun lalu tidak terulang lagi,’’ timpal Humas PT WILMAR NABATI Kota Dumai Marwan.**rls





Berita Terkait

Tulis Komentar