SMAN Plus Siapkan Pembelajaran TMT Masa Awal Transisi 25 Persen, Andri: Persiapan Sudah Oke.

  • Kamis, 21 Januari 2021 - 23:55:51 WIB | Di Baca : 2641 Kali

 

Seriau,- Pemerintah Provinsi Riau telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) pembelajaran Tatap Muka Terbatas (TMT) dimasa pendemi covid bagi sekolah di Riau. Sabagai tindak lanjutnya, SMAN Plus Provinsi Riau siap melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dimasa awal transisi 25 persen dari jumlah peserta didik. Sebelum dilaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, sekolah telah memberikan surat pernyataan kesedian pembelajaran TMT kepada orangtua siswa. 

" Surat pernyataan orangtua untuk mengizinkan anaknya belajar tatap muka sudah kita terima. Tahap awal masa transisi ini hanya dibolehkan 25 persen (februari). Skema ini, sesuai dengan aturan pembelajaran TMT bagi sekolah berasrama (bording school)," kata kepala SMAN Plus Provinsi Riau Andri Karmidi. MPd, Kamis (21/1)

Setelah bulan pertama 25 persen, kata Andri, sekolah bisa melakukan penambahan persentase pembelajaran tatap muka terbatas menjadi 50 persen dari jumlah siswa. Penambahan 50 persen ini dimasa transisi bulan kedua direncanakan di Maret. Setelah masa transisi, pembelajaran dilanjutkan dimasa kebiasaan baru. Dimasa kebiasaan baru bulan ketiga, siswa boleh belajar tatap muka sebanyak 75 persen dari jumlah siswa. Masa kebiasaan baru 75 persen ini diperkirakan di April dan terakhir dimasa kebisaan baru bulan keempat barulah 100 persen. 

" Kita perkirakan siswa belajar tatap muka terbatas 100 persen di bulan Mei. Itupun kalau tidak ada peningkatan penambahan kasus covid di sekolah. Kalau ada penambahan kasus covid, atas rekomendasi tim gugus tugas, maka pembelajaran tatap muka terbatas bisa dihentikan," kata Andri.

Selain persiapan pembelajaran tatap muka, SMAN Plus tetap melaksanakan pembelajaran daring dari rumah. Tingkat pertisipasi anak mengikuti pembelajaran daring dari rumah sangat tinggi. Ini terlihat dari aktifnya siswa mengikuti pembelajaran dari rumah. Pembelajaran daring ini dilakukan mulai pukul 8 hingga 12.00." Keikutsertaan siswa kita belajar daring baik melalui zoom, google clas dan lain sebagai sangat tinggi. Ya kalau dari data kita, hanya 1 orang setiap kelasnya yang tidak aktif mengikuti pembelajaran daring karena berbagai hal," kata Andri.

Dikatakan Andri, sebagai persiapan pembelajaran tatap muka terbatas, sekolah sudah menyiapkan kelengkapan protokol kesehatan sesuai dalam SK Bersama 4 Menteri mulai dari keharusan memakai masker, mengecek suhu tubuh anak dengan termogan, mencuci tangan dengan sabun atau sanitizer dan mengatur jarak tempat duduk siswa. Dalam pembelajaran TMT nanti, satu kelas hanya boleh diisi 15 orang. Lama jam pelajaran hanya 2 jam mulai jam 8 hingga 10.

" Jadi, disamping siswa kita belajar tatap muka terbatas, sistem pembelajaran daring juga kita berikan kepada siswa. Kita tidak memaksa kalau siswa mau memilih pembelajaran daring atau tatap muka tergantung orangtua yang memilih apakah anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas atau daring. Tapi yang jelas kita melakukan sistem pembelajaran TMT dan daring dari rumah," kata Andri. (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar