Link and Match Sekolah dengan DUDI, Wikan Ingatkan Bukan Cuma MoU, Foto-foto dan Masuk Koran.

  • Senin, 23 November 2020 - 21:29:04 WIB | Di Baca : 1928 Kali

 

Seriau,- Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI Wikan Sakarinto memastikan Link and Match antara sekolah dan Dunia Usaha Industri (DUDI) jangan hanya sekedar MoU saja, foto foto dan masuk koran. Tapi harus betul betul dijalankan. Kurikulum harus disinkronkan. Cara pembelajaran harus berbasis project.

" Ini yang perlu saya tegaskan, bukan cuma MoU, foto-foto dan masuk koran," kata Wikan usai kunjungan ke SMKN 2 Pekanbaru, Senin (23/11)

Dikatakan Wikan, sertifikasi kompetensi perlu diperiksa apakah cocok dengan keinginan industri. Jangan sampai ada sertifikasi kompetensi namun tak cocok dengan industri. Wikan mengakui, kurikulum saat ini sudah sangat cocok. Hanya saja ia inginkan dalam kurikulum itu ditambahkan project base learning atau PBL." Jadi semenjak kelas I dan II, siswa sudah mengerjakan proyek riil dari industri di kelas. Bisa dikerjakan secara tim atau regu. Kalau nggak memuaskan industri tak lulus. Berani nggak seperti itu?” kata Wikan.

Guru-guru industri, kata Wikan, juga harus banyak masuk SMK. Setidaknya 50 jam per program studi (Prodi). Kemudian, magang sudah dirancang sejak perancangan kurikulum. Jadi tidak boleh hal ini tak dilakukan, tiba-tiba nanti siswa minta magang. Kemudian, perlu dilakukan pelatihan guru dan kepala sekolah. Terutama untuk merubah pola pikir dan perilaku yang out of the box." SMK jangan hanya begitu-begitu saja. Tapi harus mulai dari apa yang diperlukan. Apa yang dibutuhkan industri, itu yang masuk dalam kurikulum dan cara mengajarnya,” kata Wikan

Menurutnya, cara tersebut mengajarkan siswa dengan langsung terjun ke kolam (dunia usaha-red).  Dia ingin dengan PBL, softskill siswa SMK meningkat. (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar