Se-Strategis Apakah Program Kamapan & KRPL?, Alek: Sangat Strategis!!!!

SeRiau -  Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Penduduk Kota Pekanbaru tahun 2019 mencapai 1.149.359 jiwa yang berdasarkan perhitungan prognosa (estimasi) Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru kebutuhan pangan pokok masyarakat kota pekanbaru rata-rata pertahunnya adalah beras 68.148 ton, cabe merah 5.766 ton, daging ayam ras 11.542 ton, telur ayam ras 23.386 ton, bawang merah 3.386 ton, daging sapi 3.765 ton dan pendukung lainnya seperti minyak goreng dan sejenisnya sejumlah 30.381 ton.

Selanjutnya kebutuhan pendukung penting lainnya untuk sayur 5.244 ton dan buah 40.900 ton. Angka-angka ini diperoleh dari Olahan data Susenas BPS 2019  oleh Disketapang Pekanbaru. Permintaan pangan barangkali akan signifikan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Peningkatan jumlah penduduk serta penurunan luas lahan pertanian produktif akibat konversi lahan untuk kepentingan sektor non-pertanian, menyebabkan pangan diambang kerawanan. 

Belum lagi Pekanbaru bukan daerah sentra produksi membuat Konsumsi pangan pada umumnya masih didatangkan dari luar daerah (propinsi dan kabupaten tetangga). Tapi ini tentu tidak menjadi alasan bagi Kota Pekanbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan untuk berdiam diri saja. Peluang untuk menstimuluskan kebutuhan pangan yang tak terbendung tersebut dapat memanfaatkan keberadaan Kelompok-Kelompok Tani (KT) dan Kelompok Wanita (KW) ataupun Kelompok Wanita Tani (KWT).

Pekanbaru memiliki kelompok tani dan Kelompok Wanita Tani yang sangat antusias dalam berusaha tani. Peluang ini dapat dijadikan modal dasar  untuk mengatasi dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam menyusun strategi ke depan. Sejauh ini Pekanbaru telah memiliki 390-an KT dan 110-an KW dan KWT.

Setidaknya itulah yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan, SP, M.Si menjawab tantangan dan isu-isu strategis ketahanan pangan pada masa pandemic ini. 

“Itu mengapa kita sangat kekeh untuk terus memberikan stimulus bantuan bibit pertanian, peternakan dan belanja pendukung kepada para Kelompok Tani dan Kelompok Wanita yang ada di Kota Pekanbaru” ucapnya, Kamis (12/11).

Sang Nahkoda Ketapang ini juga menyampaikan bahwa angka-angka strategis ketersedian dan kebutuhan pangan tersebut harus menjadi pegangan dinasnya untuk membuat kebijakan yang pro kepada ketahanan pangan di Kota Pekanbaru.

 “Melihat angka-angka strategis terkait kebutuhan pangan, berapa ketersediaannya dan berapa selisihnya tersebut, butuh kebijakan yang harus pro kepada para pelaku dan pangan lokal itu sendiri” Lanjutnya.

Diperlukan dukungan dari berbagai stakeholder (pihak terkait) untuk mewujudkan hal tersebut, baik dari pemerintah, akademisi serta peranserta masyarakat. Alek menambahkan Keberadaan para pelaku pangan apakah itu KT, KWT dan para pelaku pangan lainnya merupakan modal dasar yang harus ditumbuhkembangkan melalui kebijakan yang betul-betul efektif dan pemerintah harus menjadi garda terdepan untuk berpihak kepada mereka.

“Makanya keberadaan KT dan KW ataupun KWT adalah modal dasar yang mumpuni karena mereka adalah orang-orang luar biasa yang mau berkreasi di tengah pandemic ini” tandasnya….

“Makanya, Kendati masih sulit dari sisi pendanaan akibat pendemi corona virus disease (Covid-19), kami tetap berupaya untuk menghidupkan kegiatan-kegiatan strategis dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Kawasan Mandiri Pangan dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)” tandasnya lagi.

Alek yang juga ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Pekanbaru juga menguraikan bagaimana optimalisasi upaya menggaet dana segar melalui Dana Insentif Daerah tambahan untuk Optimalisasi stimulus bantuan benih/ bibit tanaman, bibit ikan, ayam buras dan perlengkapan pendukung kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Tani selain itu juga ada optimalisasi stimulus bantuan pangan melalui Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD).

Alek akan terus mendorong dan berupaya dalam penguatan anggaran kegiatan-kegiatan strategis yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terlebih harus ada upaya tanggap darurat dalam pandemic covid-19.

“Ini juga merupakan wujud nyata Pemulihan Ekonomi Nasional di bidang ketahanan Pangan” tegasnya.

Selain merupakan suksesi misi ke-4 Walikota Pekanbaru, Dr. H. Firdaus, ST, MT, diakhir uraiannya dia juga menegaskan bahwa kegiatan-kegiatan strategis di bidang ketahanan pangan seperti Kamapan dan KRPL adalah bagian penting dari suksesi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dalam kurun waktu terakhir senantiasa didengung-dengungkan oleh Pemerintah Pusat.

“Makanya Ketika ada yang bertanya kepada kami, sestrategis apakah kegiatan Kamapan dan KRPL dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)? Saya akan jawab: Sangat Strategis!!!!” Pungkasnya.(ADV)
 
#PancaCitaPangan
#DisketapangGemilang
#DisketapangTerbilang



Berita Terkait

Tulis Komentar