SeRiau - Hari kedua operasi yustisi yang dilakukan oleh tim gabungan Satgas Covid-19 Pekanbaru, Kamis (22/10) siang, didapati 103 orang yang melanggar protokol kesehatan. Para pelanggar dikenakan sanksi sesuai dengan Perwako 130 tahun 2020 tentang Penerapan Perilaku Hidup Baru Masyarakat.

Hal itu dikatakan oleh Plt Kepala Satpol PP Pekanbaru melalui Kabid Operasional Yendri Doni mengatakan bahwa ada 103 orang yang ditemukan melanggar protokol kesehatan di hari pertama penerapan Perilaku Hidup Baru (PHB). Pelanggar yang terjaring tim gabungan terdapat di 5 Kecamatan dan hunting di Kota Pekanbaru.

"Pelanggar yang ditemukan di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Payung Sekaki, Limapuluh, Sukajadi, Bukit Raya, dan Rumbai Pesisir," ujar Doni, Kamis (22/10/2020).

Selain itu, hunting yang dilakukan tim gabungan juga menemukan pelanggar protokol kesehatan.

Para pelanggar yang terjaring tim yustisi disanksi kali ini disanksi kerja sosial, sanksi pernyataan, sanksi teguran lisan, dan sanksi denda. Dirincikannya, di Kecamatan Limapuluh ditemukan 4 pelanggar dan disanksi kerja sosial.

Kecamatan Payung Sekaki ditemukan 9 pelanggar, di mana 3 pelanggar disanksi sosial dan 6 disanksi pernyataan, Kecamatan Sukajadi 15 pelanggar dengan 7 pelanggar disanksi kerja sosial dam 8 disanksi pernyataan. Kecamatan Bukit Raya 41 pelanggar dengan 36 pelanggar dengan disanksi kerja sosial dan 5 pelanggar disanksi teguran lisan.

Kemudian Kecamatan Rumbai Pesisir ditemukan 33 pelanggar, di mana 12 pelanggar disanksi kerja sosial dan 21 pelanggar disanksi teguran lisan. Sedangkan hunting yang dilakukan oleh tim gabung di Kota Pekanbaru menjaring 16 pelanggar, di mana 10 pelanggar disanksi kerja sosial, 3 pelanggar disanksi denda, dan 3 pelanggar disanksi pernyataan.

"Rata-rata mereka yang melanggar disanksi sosial, teguran lisan dan peenyataan. Namun ada juga yang dikenakan denda," ungkapnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Satpol PP Pekanbaru, total pelanggar yang temukan ini sebanyak 103 pelanggar di hari kedua operasi yustisi PHB. (**H)