Sri Mulyani Gonta-ganti Prediksi Pertumbuhan Ekonomi, Fuad Bawazier: Mending Diam Saja

  • Selasa, 20 Oktober 2020 - 18:35:28 WIB | Di Baca : 1903 Kali

SeRiau - Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah kondisi pandemi yang dilontarkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikritisi ekonom senior Dr Fuad Bawazier. Terlebih, Sri Mulyani dengan gampangnya mengubah prediksi yang sebelumnya dia lontarkan.

“Memang kalau soal prediksi pertumbuhan ekonomi, ya Sri Mulyani mestinya enggak usah terlalu banyak komentar. Apalagi bolak balik ralat-ralat gitu kan. Biarin tunggu saja, kan punya lembaga resmi itu BPS, enggak usah terlalu jadi politisi,” tegas Fuad dalam acara virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'Setahun Jokowi-Maruf Rintangan Ekonomi Semakin Berat' yang digelar Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/10).

Lanjut politikus Partai Gerindra ini, ramalan atau prediksi pertumbuhan ekonomi akan berbeda dan bervariasi. Sehingga, menurutnya, lebih baik Sri Mulyani diam tidak perlu menyampaikan prediksinya ke ruang publik.

“Dari OECD dari Bank Dunia beda lagi, dari BI beda lagi, dari IMF beda lagi. Memang, ramalan-ramalan sekarang itu banyak ramalan-ramalan yang berbeda-beda, bervariasi. Dan sering direvisi, jadi Menkeu mending diem saja,” ujar Menteri Keuangan pada Kabinet Pembangunan VII tersebut.

Menurutnya, sejak lama Menteri Keuangan di Indonesia tidak pernah sesumbar seperti Sri Mulyani dengan menyampaikan prediksi pertumbuhan ekonomi per kuartal.

“Karena dari dulu juga tradisinya Menkeu enggak banyak bicara soal pertumbuhan ekonomi itu. Malah lebih sering BI, karena BI dari dulu ada tradisinya dan ada lembaganya yang membikin kalkulasi perhitungan keuangan. BI maupun BPS yang mengumumkan secara final dan resmi,” imbuhnya.

Saat ini, kata Fuad, hampir semua orang bisa menyampaikan prediksi pertumbuhan ekonomi per kuartal. Pihaknya juga telah membuat prediksi, bahwa sejak kuartal kedua telah terjadi resesi.

“Tapi semua orang mengatakan prediksi yang berbeda-beda. Tahun ini akan negatif artinya ada kontraksi dan resesi, itu sebetulnya banyak ekonom yang bilang. Saya juga sudah menulis. Ketika sudah selesai dengan kuartal kedua, jangan bilang belum (resesi) nanti sampai kuartal ketiga. Bagi kami, sebetulnya sudah resesi di kuartal dua kemarin,” tandasnya. (**H)


Sumber: rmol.id





Berita Terkait

Tulis Komentar