Delisis: Forum Komite SMAN dan SMKN Temukan Masih Ada Siswa Belum Ikut PJJ

  • Selasa, 20 Oktober 2020 - 09:55:59 WIB | Di Baca : 2300 Kali

 

Seriau,- Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sekolah dimasa pandemi Covid 19 ini tidak semuanya berjalan mulus. Masih ada orangtua yang anaknya belum ikut bergabung belajar dengan siswa  baik daring maupun luring.

Temuan masih ada siswa yang belum ikut gabung belajar dengan PJJ ini dikemukakan beberapa ketua komite sekolah yang disampaikan langsung kepada ketua Forkom." Hasil rapat dan evaluasi, kami temukan masih ada siswa yang belum belajar dengan PJJ. Kondisi ini tentunya sangat merugikan siswa," kata Ketua Forkom SMAN/SMKN dan SLB Provinsi Riau. Ir. H. Delisis Hasanto usai acara Sosialisasi Program Sekolah dan PJJ, Senin, (19/10) di Hotel Furaya Pekanbaru

Delisis juga mengatakan masih banyak orangtua yang belum memahami. Padahal, peran orangtua siswa sangat penting dalam pembelajaran jarak jauh. Forkom menilai peran orangtua dalam PJJ diantaranya sebelum PJJ, saat PJJ dan sesudah PJJ. 

Sebelum PJJ, Delisis menilai peran orangtua harus memahami apakah anaknya sudah siap mengikuti PJJ misalnya, anak butuh alat pendukung PJJ seperti android, paket internat komputer dan wifi. Apakah orangtua sudah betul menjalakan peranya dalam mengawasi anaknya mengikuti PJJ. Inilah peran yang dihadapi orangtua siswa sebelum PJJ. Sedangkan disaat PJJ, apakah orangtua memahami anak anaknya kesulitan mengikuti PJJ. Gimana cara mengakses PJJ dan ini masih ada yang belum paham.

Sedangkan sesudah PJJ, peran orangtua harus membuat catatan kesulitan dan kendala siswa dalam PJJ baik materinya dan sarana pendukung PJJ. Problem ini yang harus disampaikan kepada sekolah terutama guru." Inilah peran aktif orangtua siswa dalam mendampingi anak dalam PJJ baik sebelum PJJ, saat PJJ dan sesudah PJJ. Pembelajaran daring ini menitiberatkan kepada orangtua siswa. Karena belajar dilingkungan keluarga. Peran orangtua sangat dominan, makanya perlu pendampingan orangtua terhadap PJJ sangat diperlukan," kata lagi.

Disamping itu, kata Delisia, bagi siswa yang tidak mempunyai sarana pendukung PJJ seperti android, paket dan laptop, sekolah harus membuka diri mendata berapa siswa yang tidak punya android. Sekolah bisa saja memanfaatkan labor komputer dengan jumlah yang terbatas, bisa 5 orang hingga 10 orang dengan protokol kesehatan covid." Jadi tidak ada keluhan siswa tidak punya android, paket dan lain sebagainya. Sekolah bisa mengunakan labor komputer dengan jumlah terbatas," tutup Delisis (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar