SeRiau -- Mantan pemain Tottenham Hotspur Jermaine Jenas menyebut pelatih Manchester City Pep Guardiola sebagai penyebab mudahnya Liverpool juara Liga Inggris musim 2019/2020.
Saat ini Liverpool hanya tinggal menunggu waktu penobatan sebagai juara Premier League musim ini setelah unggul 25 poin atas Man City setelah 29 pertandingan.

Dengan perbedaan poin yang begitu jauh tersebut, The Reds hanya butuh memenangi dua pertandingan lagi. Penasbihan Liverpool sebagai juara bisa terjadi saat melawan Crystal Palace di pekan ke-31 atau saat kompetisi menyisakan tujuh pertandingan.

Dominasi Liverpool di musim ini dan teriptanya jalan lebar menuju tangga juara disebut mantan bintang Premier League, Jermain Jenas, sebagai kesalahan Pep Guardiola.

Dikutip dari Liverpool Echo, Jenas menyebut Guardiola membuat keputusan aneh sehingga memberikan keuntungan besar bagi Liverpool di Liga Inggris musim ini.

Salah satu poin yang ditekankan Jenas dari keuntungan yang diberikan Pep Guardiola kepada Liverpool adalah, saat Man City tidak mencari pengganti Vincent Kompany.

Pada akhir musim lalu Kompany memilih meninggalkan Man City dan kembali ke klub yang membesarkan namanya, Anderlecht, di musim 2019/2020.
Tanpa Kompany dan penggantinya yang sepadan, Manchester Biru kedodoran di lini belakang di sepanjang musim ini. Sementara, Aymeric Laporte yang diharapkan jadi pengganti Kompany justru cedera panjang sejak awal musim.

Total Sergio Aguero dan kawan-kawna sudah kebobolan 31 gol dalam 29 laga. Sportskeeda melaporkan, hampir 25 persen dari gol yang bersarang di gawang Man City di musim ini terjadi lewat bola-bola mati atau set piece.
"Anda tidak bisa berbicara banyak tentang Man City di liga tanpa melihat kurangnya pergerakan mereka di transfer awal musim dan cederanya Laporte," kata Jenas kepada Express dikutip dari Liverpool Echo.

"Itu langkah yang sangat aneh bagi Man City dan mungkin Pep membiarkan Kompany pergi serta tidak menggantikannya dengan sesuatu yang solid," ucap Jenas menambahkan.
Jenas menilai Kompany sebagai potongan puzzle yang seharusnya tidak dihilangkan Guardiola. Situasi yang terjadi di Man City dianggap berbeda oleh Jenas dengan Liverpool.

"Liverpool tidak melepaskan pemain. Mereka mempertahankan apa yang mereka lakukan musim lalu," tutur Jenas.
"Anda kehilangan beberapa tokoh kunci di ruang ganti, dan Anda punya tim yang sangat ingin memenangi gelar itu, sehingga dorongan dan tekad terlalu banyak untuk ditangani Man City di tahun ini," kata Jenas melanjutkan.

Sumber CNN Indonesia