Konsumsi Listrik Turun, PLN Bisa Kehilangan Rp44 T Tahun Ini

  • Kamis, 23 April 2020 - 05:58:35 WIB | Di Baca : 1620 Kali

SeRiau - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN berpotensi kehilangan pendapatan usaha sebesar Rp44 triliun pada 2020 akibat konsumsi listrik yang turun di tengah penyebaran virus corona. Penurunan konsumsi itu berdampak pada penjualan listrik PLN tahun ini.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan target penjualan lisrik dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020 sebesar Rp256,7 triliun. Namun, perusahaan memprediksi penjualan listrik tahun ini hanya tercapai Rp221,5 triliun.

"Asumsinya terjadi penurunan konsumsi 9,7 persen makanya penjualan turun menjadi Rp221,5 triliun, sehingga ada selisih sebesar Rp35 triliun dari target awal Rp256,7 triliun," ungkap Zulkifli dalam video conference, Rabu (22/4).

Namun, angka itu belum mencakup keseluruhan. Zulkifli bilang total pendapatan usaha akan turun dari target yang semula Rp301 triliun menjadi Rp257 triliun.

"Total pendapatan usaha itu berbeda karena sebagian berasal dari subsidi. Di RKAP 2020 pendapatan usaha Rp30 triliun, turun menjadi Rp257 triliun," ujar dia.

Zulkifli menyatakan penurunan konsumsi listrik hampir terjadi di semua daerah, khususnya Jawa-Bali, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Namun, penurunan tertinggi terjadi di Jawa-Bali sebesar 9,55 persen.

"Data tiga minggu terakhir segmen bisnis dan industri turun signifikan, sedangkan segmen rumah tangga tidak turun," katanya.

Melihat situasi saat ini, Zulkifli menyatakan perusahaan akan mengajukan revisi RKAP 2020 ke pemegang saham, khususnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia juga memasukkan beberapa langkah efisiensi yang akan dilakukan perusahaan untuk menangkal dampak penyebaran virus corona.

"Efisiensi kami lakukan. Kami ajukan revisi RKAP PLN ke pemegang saham termasuk upaya efisiensi," pungkas Zulkifli. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar