SeRiau - Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, mengaku siap jika sistem skor olahraga tersebut diubah dari 21x3 gim (best of three) menjadi 11x5 gim (best of five).

Lee Zii Jia menganggap bahwa pemain top harus selalu siap menerima tantangan baru dan tidak terjebak dalam zona nyaman mereka.

Lee Zii Jia menanggapi wacana Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Poul-Erik Hoyer Larsen yang berniat mendorong format durasi pertandingan lebih pendek.

Ia bertujuan agar pertandingan lebih menarik bagi penonton dan penyiar pertandingan.

Wacana pergantian skor pertama kali diperdebatkan pada 2018.

Akan tetapi, usulan tersebut tidak mendapat cukup dukungan pada BWF Annual General Meeting (AGM) yang berlangsung di Bangkok, Thailand, pada 19 Mei 2018.

"Sebagai pemain, kami telah mempersiapkan segala kemungkinan," kata pemain ranking ke-10 dunia itu dilansir BolaSport.com dari The Star.

"Jika ada perubahan, kami semua harus menerimanya karena itu adalah keputusan yang dibuat oleh BWF, bukan di tangan kami," ujar Lee.

"Apa yang bisa kami lakukan adalah menerima, menyesuaikan, dan beradaptasi. Aturan baru ini berlaku untuk semua pemain dan perlu waktu untuk membiasakan diri," ucap Lee.

Format pertandungan berdurasi pendek kemungkinan menjadi pilihan favorit dengan pendekatan serangan yang kuat dalam permainan mereka dan Lee Zii Jia adalah salah satunya.

Namun, Lee menganggap terlalu dini menyatakan pilihannya untuk sistem skor 21x3 atau 11x5 saat ini.

"Saya tidak berpikir kami bisa membandingkannya sekarang karena saya belum mencoba format baru," kata pemain berusia 22 tahun itu.

"Satu hal yang pasti, sistem 11 poin tidak akan terlalu menguji kebugaran fisik pemain. Sisi baiknya, seorang pemain dapat memiliki karier yang panjang."

Performa Lee mulai mendapat sorotan semenjak dia mencapai semifinal All England Open 2020.

Dalam perjalanan menuju semifinal, Lee menaklukkan beberapa pemain unggulan yakni Jonatan Christie (Indonesia) dan Chen Long (China). (**H)

Sumber: KOMPAS.com