Menko Perekonomian: Keluarga Dapat Bansos, Anak Tetap Bisa Daftar Kartu Prakerja

  • Kamis, 16 April 2020 - 21:40:31 WIB | Di Baca : 1527 Kali

SeRiau - Pemerintah menetapkan beberapa syarat bagi masyarakat yang berminat untuk bisa lolos verifikasi program Kartu Prakerja.

Salah satunya, calon peserta tidak menerima bantuan sosial ( bansos) dari pemerintah. Dalam proses verifikasi pun, pemerintah akan melakukan pemeriksaan data dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial untuk memastikan calon peserta bukan merupakan penerima (bansos) seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung TUnai (BLT) dari pemerintah.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomnian Airlangga Hartarto menjelaskan syarat tersebut tidak berlaku untuk anak dari keluarga penerima bansos.

Dalam artian, jika sebuah keluarga sudah menerima bansos dari pemerintah, jika memiliki anak berusia 18 tahun ke atas dan sedang tidak bekerja atau sumber pendapatannya terdampak pandemik virus corona (covid-19), maka dia tetap berhak untuk mendapat manfaat dari program Kartu Prakerja.

"Terkait verifikasi,  pertama verifikasi usianya di atas 18 tahun tidak sedang bersekolah. Itu diverifikasi data di Kemendikbud, kemudian tidak sedang menerima program bansos seperti PKH dan BLT, tapi kalau dari keluarga itu anaknya bisa ikut pelatihan," ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (16/4/2020).

Menurut pria yang juga Ketua Umum Golkar itu, saat ini masing-masing kementerian/lembaga (K/L) telah memberikan data mengenai korban pemutusan hubungan kerja (PHK) yang bakal menjadi prioritas penerima program Kartu Prakerja.

Beberapa K/L tersebut di antaranya adalah Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pariwisata, dan BPJS Ketenagakerjaan.

Nantinya, data dari kementerian akan diverifikasi dengan data yang masuk di server Kartu Prakerja.

"Meski terdaftar di berbagai kementerian, tapi yang terkait tidak daftarkan diri, maka tidak ikut Prakerja ini. Tapi mereka yang masuk, akan diberikan undangan. Nah yang tidak termasuk undangan 200.000 pertama, bisa meregister dengan diberi notifikasi, tinggal klik untuk ikut gelombang berikutnya," jelas dia.

Berdasarkan data per hari ini pukul 16.00 WIB, terdapat 5,96 juta orang yang telah melakukan registrasi program kartu prakerja dengan 4,42 juta yang sudah melalui tahap verifikasi email.

Dari data tersebut, dari 3,29 juta yang telah melalui tahap verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK), sebanyak 2,78 juta berhasil lolos untuk melalui proses pengacakan sistem untuk bergabung sebagai peserta gelombang pertama program Kartu Prakerja sebanyak 200.000 orang.

Airlangga mengatakan, mulai esok hari hingga Senin (20/4/2020) 200.000 peserta yang lolos sebagai peserta gelombang pertama Kartu Prakerja bakal menerima notifikasi via pesan singkat atau SMS untuk bisa memulai pelatihan yang diminati.

"Jenis pelatihan yang tersedia di dalam media online ataupun digital, itu ada 2055 pelatihan di mana disediakan 198 lembaga melalui delapan platform yang menjadi mitra Kartu Prakerja," ujar Airlangga. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar