Kepala BNPB: Indonesia Berpotensi Ekspor APD

  • Selasa, 07 April 2020 - 05:14:42 WIB | Di Baca : 1441 Kali

SeRiau - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengungkapkan  saat ini Indonesia dapat memproduksi alat pelindung diri (APD) secara mandiri. Bahkan Indonesia berpotensi menjadi negara pengekspor APD ke sejumlah negara yang sedang membutuhkan.

"Apabila ini bisa kita produksi secara massal dan kebutuhan domestik bisa kita penuhi, Insya Allah kita bisa mengirimkan APD ini ke beberapa negara yang hari ini sangat membutuhkan," kata Doni dalam rapat virtual dengan Komisi VIII DPR, Senin (6/4).

Doni menuturkan, meskipun APD yang diproduksi Indonesia berbahan baku lokal, namun tetap berstandar internasional. Hal tersebut diketahui setelah melalui hasil koordinasi dengan para ahli di sejumlah perguruan tinggi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

"Setelah tim gabungan, para pakar peneliti dari berbagai PT ke BNPB bersama tim gugas, ada sebuah harapan baru, ada matahari baru,  kita bisa produksi APD dengan bahan baku lokal," ujarnya.

Sebelumnya Doni yang juga sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus corona (Covid-19) mengatakan Indonesia akan memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) berbahan baku dalam negeri. Bahan baku lokal ini akan menghentikan ketergantungan pada bahan baku luar negeri.

"Alhamdulillah berkat kerja sama dari sejumlah pihak baik perguruan tinggi, Kementerian Kesehatan dan peneliti kita kemungkinan besar pada periode yang akan datang kita akan produksi APD dengan bahan baku lokal yang telah mendapat sertifikasi dari WHO sehingga ketergantungan kita untuk dapat bahan baku APD dari luar negeri bisa teratasi," tutur Doni Monardo di kantornya di Jakarta, Senin (6/4).

Data hingga saat ini, Gugus Tugas Covid-19 telah menerima 570 ribu APD dan terdistribusi sebanyak 390 ribu APD ke seluruh daerah. "Adapun yang terakhir tiba siang ini sebanyak 105 ribu berarti akan kita prioritaskan segera didistribusikan terutama di RS yang terdampak," katanya. (**H)


Sumber: REPUBLIKA.CO.ID





Berita Terkait

Tulis Komentar