Demi Trofi, Son Heung Min dan Kane Harus Tinggalkan Tottenham

  • Kamis, 26 Maret 2020 - 18:57:09 WIB | Di Baca : 2208 Kali

SeRiau - Tottenham Hotspur cukup beruntung memiliki pemain sekelas Harry Kane dan Son Heung-min di skuat mereka. Kane dan Son selalu bisa diandalkan tim di saat terburuk sekalipun.

Kane merupakan mesin gol andalan The Lilywhites dan timnas Inggris. Total sudah 136 gol dicetak Kane dari 198 penampilan Liga Inggris selama berseragam Tottenham.

Sejak Liga Inggris musim 2014/2015, Kane selalu mampu mencetak lebih dari 10 gol. Bahkan pada musim 2017/2018, ia mengemas 30 gol dari 37 laga yang jadi torehan terbaik di The Lilywhites hingga kini.

Gol-gol yang dicetak Kane turut andil dalam keberhasilan Tottenham finis di zona papan atas dalam beberapa musim terakhir. Meskipun, hingga kini ratusan gol yang dicetak Kane tak kunjung mampu menghadirkan gelar buat tim London Utara.

Sama halnya dengan Kane, peran Son tidak kalah krusial di lini depan Tottenham. Pemain yang didatangkan pada era Mauricio Pochettino itu menjelma sebagai penyerang yang nyaris komplet.

Bintang asal Korea Selatan itu tidak seproduktif Kane. Namun, Son kerap jadi sosok pembeda saat Tottenham kesulitan untuk mencetak gol dalam sebuah pertandingan.

Selain punya insting gol tinggi, Son juga memiliki kualitas yang membuatnya masuk daftar pemain berpengaruh di Tottenham. Mantan pemain Bayer Leverkusen itu memiliki kecepatan, skill, daya juang, dan bisa bermain di berbagai posisi lini depan.

Beragam kelebihan tersebut membuat Kane dan Son bisa cocok bermain di tim papan atas manapun, khususnya Liga Inggris. Kane dan Son sudah pasti dapat tempat di tim inti bersama Manchester United, Arsenal, Manchester City ataupun Liverpool.

Bahkan tim-tim di luar Inggris seperti Paris Saint-Germain, Real Madrid, Barcelona, atau Juventus juga cocok untuk kedua pemain ini. Bersama tim-tim itu, Kane dan Son bisa mencari sesuatu yang tidak ada selama di Tottenham yaitu trofi.

Meski jadi pemain penting di Tottenham, Kane dan Son patut mempertimbangkan pilihan untuk pindah klub. Apalagi, Kane saat ini berusia 26 tahun dan Son berusia 27 tahun, usia emas bagi para pesepak bola.

Bermain di klub dengan nama besar paling tidak akan membuat dua bintang Tottenham ini punya kans lebih besar untuk meraih gelar ketimbang terus bertahan di Tottenham.

Kane dan Son setidaknya bisa mencontoh keputusan beberapa pemain seperti, Raheem Sterling, Samir Nasri atau Robin van Persie. Meski akhirnya dicap pengkhianat, ketiga pemain ini mendapatkan gelar yang tidak mereka dapatkan di klub-klub sebelumnya.

Sebagai gambaran, Sterling sudah meraih tujuh gelar sejak memutuskan hengkang dari Liverpool tahun 2015 lalu. Dua di antara gelar itu adalah trofi Liga Inggris.

Kane dan Son harus dengan cermat menimbang situasi ini pada akhir musim nanti. Apalagi, dalam waktu tiga atau empat tahun ke depan, kedua pemain ini akan mendekati akhir karier karena sudah memasuki usia kepala tiga.

Jika pergi ke klub dengan nama besar, Kane dan Son paling tidak bisa meraih beberapa gelar dalam kurun waktu serupa ketimbang terus bertahan di Tottenham tanpa jaminan meraih gelar.

Khusus Kane, mantan striker timnas Inggris Alan Shearer memprediksi sang pemain akan pergi dalam waktu dekat andai Tottenham tak juga memenangkan trofi.

"Dugaan saya jika [Kane] tidak memenangkan apapun dalam 12 bulan ke depan, maka dia akan pindah," kata Shearer. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar