Dua Atlet Anggar Pekanbaru Dicoret Dari Daftar Atlet PON, IKASI Riau: Ada Pengurangan Kuota

  • Jumat, 13 Maret 2020 - 14:24:21 WIB | Di Baca : 4369 Kali
Atlet anggar Riau saat mengikuti Pra PON 2019 di Semarang

SeRiau - Dua atlet anggar Kota Pekanbaru dicoret dari daftar atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau tahun 2020. Dinilai tak masuk akal, cabang olahraga anggar Pekanbaru pertanyakan dasar Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Riau mencoret dua atlet binaan Pekanbaru.

Hal itu dikatakan Koordinator Anggara Kota Pekanbaru, Yonrizal, bahwa saat KONI Riau melakukan tes fisik atlet-atlet PON 2020, ada dua atlet anggar Pekanbaru yang tidak dipanggil dalam tes fisik tersebut.

"Dua atlet itu ialah Kevin Fadilah di nomor floret putra dan Silvia Andini di nomor degen putri," ujar Yonrizal saat dikonfirmasi melalui selularnya, Kamis (12/3/2020).

Dijelaskannya, bahwa dua atlet anggar Pekanbaru itu sudah lolos PON pada Pra PON 2019. Namun, pada saat tes fisik yang diselenggarakan KONI Riau, nama dua atlet Pekanbaru itu sudah tidak ada dalam daftar atlet PON.

"Padahal mereka lolos PON, Kevin di peringkat dua di Pra PON, dan Silvia raih peringkat tiga. Pada saat Pra PON, kita sudah komitmen bahwa atlet yang lolos PON tidak akan dilakukan seleksi ulang lagi di daerah," ujar Yonrizal.

"Dari hasil komitmen yang disepakati menyatakan bahwa atlet tidak akan diseleksi lagi, akan tetapi diambil dari hasil ranking Pra PON. Maka dari itu, di daerah tidak di seleksi lagi," terangnya.

"Oleh karena itu, kami heran kenapa atlet yang lolos PON ini dicoret. Dan kami akan pertanyakan ke pihak KONI Provinsi kenapa atlet ini dicoret," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum IKASI Riau, Zulkifli menjelaskan bahwa dua atlet yang dicoret itu berdasarkan keputusan Rapat Kerja (Raker) IKASI Riau beberapa waktu lalu. Dalam Raker tersebut dihadiri oleh seluruh Pengurus Cabang (Pengcab) kabupaten/kota se Provinsi Riau.

"IKASI ada 6 Pengcab di daerah, dan yang hadir di antaranya ialah Siak, Bengkalis, Kampar, Dumai, Inhil, sedangkan Pekanbaru tidak hadir karena ada permasalahan dalam kepengurusannya," ungkap Zulkifli melalui selularnya, Jumat (13/3/2020).

"Dalam Raker itu dijelaskan bahwa kuota atlet Riau untuk cabang olahraga anggar pada PON di Papua nanti ada pengurangan. Yang semula 20 atlet dikurangi menjadi 15 atlet," ungkapnya.

"Pengurangan itu berdasarkan permintaan PB PON Papua kepada PB IKASI, kemudian PB menyampaikan kepada Pengprov IKASI masing-masing daerah khususnya Riau," lanjutnya.

"Karena sudah diputuskan bahwa kuota Riau untuk PON hanya 15 atlet, maka dalam Raker tersebut disepakati juga saat itu harus ada pengurangan atlet. Sehingga dalam Raker itu juga dipilih 15 atlet dari 20 atlet yang lolos PON," terangnya.

Ia menjelaskan, bahwa atlet-atlet yang tidak masuk dalam skuad Riau pada PON nanti adalah atlet yang sifatnya cadangan. Seperti di nomor beregu, yang biasanya 4 orang dalam satu regu kini hanya 3 saja, jadi tidak ada pemain cadangan. Karena yang bertanding hanya tiga atlet, satunya cadangan.

"Sebenarnya kita di Provinsi berat untuk memilah itu, tapi mau bagaimana lagi harus dilakukan," sebutnya.

Diketahui juga, bahwa dalam Raker tersebut tidak hanya dua atlet Pekanbaru saja yang dicoret dalam daftar atlet PON Riau. Namun, tiga atlet anggar dari Kabupaten Bengkalis juga ikut dicoret. Tiga atlet itu di antaranya ialah, Aldi Mistahul Rizki di nomor degen putra, Atikah Floriana di nomor floret putri, dan Firhan di nomor sabel putra. (**H)





Berita Terkait

Tulis Komentar