Ditengah Bentrokan Pedagang dengan Satpol PP, Ibu ini Malah Asik Mungut Botol Minum

  • Selasa, 25 Februari 2020 - 21:03:21 WIB | Di Baca : 1449 Kali

SeRiau - Di tengah penolakan pedagang atas pembongkaran Tempat Penampungan Sementara (TPS) pasar Sukaramai Trade Center oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru, Selasa (25/2), Ibu Fauziah malah asik dengan  pekerjaannya memgumpulkan botol minuman bekas.

Memgumpulkan botol-botol minuman bekas sudah menjadi rutinitas Ibu Fauziah (62) setiap harinya. Ia mengaku sudah 25 tahun mengumpulkan botol-botol minuman bekas untuk hidupnya sehari-hari.

"Biasalah! Maklumlah orang miskin. Tiap hari di sinu ngumpulin botol-botol ini," kata Fauziah, Selasa (25/2/2020).

"Tiap hari di sini, keliling sekitar pasar ini," ucapnya.

Ia mengaku, hanya seorang diri untuk mengumpulkan botol minuman bekas itu. Karena, dirinya hidup sebatang kara, tidak punya anak. Suami Fauziah pun sudah meninggal. Bahkan untuk tempat tinggal pun tidak ada. 

"Hidup sendiri, anak nggak ada, suami meninggal. Tempat tinggal juga nggak ada, saya tidur di kaki lima," ungkapnya.

Fauziah juga mengatakan, hasil dari memgumpulkan botol bekas itu hanya cukup untuk makan. "Kadang lupa makan gara-gara cari botol ini," imbuhnya.

"Kalau di hitung perkilonya beda-beda. Kalau minuman gelas plastik cuma Rp2.500 per kilogram. Kalau botol minuman yang pakai tutup beda lagi, agak tinggi harganya dari yang gelas," jelasnya.

Fauziah menambahkan, bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. "Jangankan bantuan, buat KTP aja, RT nya minta uang Rp2 juta. Duit dari mana?" Keluhnya.

Terkait penolakan pedagang atas pembongkaran TPS pasar Sukaramai Trade Center ini, dirinya mengaku tidah mempersoalkan itu. "Nggak ikut campur soal itu. Nggak ada urusannya," pungkasnya. (**H)





Berita Terkait

Tulis Komentar