Prabowo Jadi Menteri Paling Bagus Kinerjanya, Kangkangi Sri Mulyani Hingga Erick Thohir

  • Ahad, 16 Februari 2020 - 19:13:31 WIB | Di Baca : 1025 Kali

SeRiau - Prabowo Subianto dianggap sebagai menteri terbaik yang memiliki kinerja paling bagus di era Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin. Bahkan mantan capres tandingan Jokowi ini juga menjadi menteri paling dikenal publik.

Hal itu ditunjukkan berdasarkan hasil survei mengenai kinerja 100 hari kepemimpinan Jokowi-Maruf yang dilakukan lembaga survei Indo Barometer dengan melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari mengatakan, ketenaran Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) mendapat persentase sebanyak 18,4 persen.

Ketenaran Prabowo itu mengangkangi Menteri Keuangan dua periode, Sri Mulyani yang memperoleh 10,6 persen; Menteri BUMN, Erick Thohir 8,2 persen; Menkopolhukam, Mahfud MD 7,9 persen; Mendikbud, Nadiem Makarim 5,3 persen; dan Menteri Koordinasi bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan 5,2 persen.

"Kita bertanya kepada masyarakat mengenai menteri kabinet Jokowi-Amin sejak Oktober. Dikumpulkan jawabannya, rupanya Prabowo Subianto 18,4 persen," ucap M. Qodari saat memaparkan hasil survei kepada wartawan di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, Minggu (16/2).

Pun demikian jika kinerjanya dibandingkan dengan menteri lainnya. Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra ini dinilai sebagai menteri dengan kinerja terbaik, yakni 26,8 persen. Hal itu berbanding jauh dari menteri lainnya seperti Sri Mulyani yang hanya memperoleh 13,9 persen.

"Sekarang siapa yang terbaik, 10 menteri yang disebut oleh masyarakat oleh responden sebagai menteri yang kinerjanya bagus ialah Prabowo Subianto dengan perolehan 26,8 persen," kata Qodari.

Dijelaskan, masyarakat Indonesia melihat Prabowo Subianto sebagai menteri paling baik kinerjanya karena sebagai Menteri Pertahanan, ia dianggap paling sesuai dengan keahliannya, tegas, dan menguasai permasalahan di bidangnya.

Survei tersebut dilakukan pada 9-15 Januari 2020 dengan melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error kurang lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (**H)


Sumber: rmol.id





Berita Terkait

Tulis Komentar