BIN Tegaskan Tak Intervensi Kasus eks Caleg PDIP Harun Masiku

  • Sabtu, 08 Februari 2020 - 11:23:30 WIB | Di Baca : 1120 Kali

 

SeRiau - Direktur Informasi dan Komunikasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto menyatakan Kepala BIN Budi Gunawan tidak memiliki kedekatan khusus dengan PDI Perjuangan. BIN juga menegaskan tidak mengintervensi kasus dugaan suap eks caleg PDIP Harun Masiku. 

Pernyataan tersebut untuk membantah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief yang menyangsikan posisi BIN dalam kasus Harun Masiku. 

"BIN bekerja untuk kepentingan negara, bukan kepentingan pribadi atau golongan. Begitu juga dengan Kepala BIN bekerja profesional di bawah UU dan sumpah intelijen," ujar Wawan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (8/2).

Sebelumnya, Andi Arief meminta BIN turun tangan membantu KPK dan Polri mencari kader PDIP tersangka kasus suap Harun Masiku. Andi menyebut itu perlu guna membuktikan Budi Gunawan tidak memiliki kedekatan dengan PDIP.

Wawan menyatakan BIN menghormati proses hukum yang dilakukan KPK terhadap Harun Masiku. BIN, kata dia, juga tidak mempengaruhi proses hukum yang menjerat kader partai politik mana pun.

"BIN diawasi oleh Komisi Intelijen dan DPR dalam masalah kinerja, serta BPK dalam pertanggungjawaban budget. Tidak benar bahwa BIN berpihak terkait kasus Harun Masiku," ucapnya.

Kecurigaan Andi Arief terhadap BIN diungkapkan lewat kicaunya di Twitter. Andi menyebut bantuan BIN diperlukan karena KPK dan Polri tak kunjung berhasil mengungkap keberadaan Harun Masiku yang sudah menjadi buronan. 

Selain itu, bantuan BIN diperlukan untuk membuktikan kepada publik bahwa Kepala BIN Budi Gunawan tidak memiliki kedekatan khusus dengan PDIP, partai Harun Masiku.

"Alangkah baiknya KPK meminta bantuan Pak Budi Gunawan agar Badan Intelijen Negara lakukan hal sama, meski Ka BIN dekat dengan PDIP Partainya Harun dan Hasto," ucap Andi melalui Twitter, Jumat (7/2).

"Saatnya Badan Intelijen Negara membantu KPK dan Polri menangkap buronan Harun Masiku. Saatnya BIN menjawab desas-desus di rakyat selama ini bahwa aparat intelijen tidak netral dan berada di belakang partai tertentu saja. Ini saatnya," tambahnya. 

 

 

 

 

Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar