Dumai Rawan Menjadi Pintu Masuknya Narkoba Dari Luar Negeri Terutama Malaysia

  • Senin, 09 Desember 2019 - 18:13:02 WIB | Di Baca : 1571 Kali
Kepala BNN Riau Brigjen Pol Untung Subagyo memberikan sambutan dihadapan ASN di Dumai

 

 

Seriau- Dumai-Bahaya peredaran narkoba di Indonesia, saat ini masih dalam kategori mengkhawatirkan. Karena akses masuknya narkoba ini, dinilai sangat gampang terutama melalui jalur laut. Narkoba ini, tidak saja masuk melalui kalangan tertentu saja, namun dari semua aspek tidak terkecuali dari Aparatur Sipil Negara (ASN), oknum TNI, Polri, Jaksa, Hakim dan Instansi lainnya.

Untuk memutus mata rantai peredaran narkoba ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) Propinsi Riau, Senin (09/12/2019) menggelar acara sosialisasi bahaya narkoba kepada ASN khususnya dilingkup pemerintah kota Dumai yang dihadiri oleh wakil walikota Dumai, kepala BNK Dumai, kasat narkoba polres dumai, unsur TNI, PNS dan instansi lainnya.

Kepala BNN Riau, Brigjen Pol Drs. Untung Subagyo mengatakan, di Dumai adalah salah satu daerah yang merupakan 'sarang' atau jalur tempat masuknya narkoba dari luar yang sampaikini menjadi sasaran jaringan narkoba Internasional. "Dumai ini merupaman salah satu tempat primadona, para sindikat jaringan narkoba Internasional untuk memuluskan aksi penyeludupannya", ungkapnya dalam acara Sosialisasi narkoba di gedung pendopo jalan putri tujuh Dumai.

"Untuk mengindari peredaran narkoba ini masuk kelingkungan ASN, yang utama dilakukan adalah menjahui hal ini dan jangan sekali-kali mengenal orang yang berkecimpung dalam hal narkoba itu tadi", tandasnya lagi.   

Sekarang ini, para sindikat dan jaringan narkoba Internasional ini, masuk ke Indonesia dengan berbagai modus dan cara yang sangat unik. Seperti menggunakan bungkus atau kemasan teh, kuaci, sperpark kendaraan dan lainnya. Begitu juga dengan cara pemesanannya, saat ini sudah menggunakan akses internet.

Angka Prevalensi atau penyalahgunaan narkoba di tahun 2017, Riau masuk rangking 5 di Indonesia, setelah DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Angka ini dikarenakan, di Riau selain letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan juga menkadi sasaran empuk para jaringan narkoba Internasional untuk menyalurkan narkoba. Karena, di Riau khususbya di pantai Timur yang berbatasan labgsung dengan selat Malaka, banyak terdapat pelabuhan tak resmi yang dijadikan lokasi untuk melakukan penyeludupan.

"Saat ini ada sekitar 899 jenis narkoba yang beredar di indonesia dan hanya baru sebanyal 66 jebis saja yang sudah diatur dalam undang-undang,"tambah Untung Subagyo lagi.

Sementara itu usai acara, Wakil Walikota Dumai, Eko suharjo menjelaskan, terkait dengan tema sosialisasi hari ini, pihaknya tentu sangat mendukung apa yang diinginkan oleh BNN. 

"Kita tentu akan memberi dukungan penuh apa yang diinginkan BNN, yang jelas dalam waktu dekat ini, akan kita upayakan untuk melakukan tes urine bagi seluruh ASN yang ada dilingkup Pemerintah Kota Dumai,"ungkap Eko.

Karena Dumai menjadi salah satu daerah yang rawan masuknya narkoba, diminta semua unsur penegak hukum bersama masyarakat untuk selalu bersinergi. Sehingga akan tercipta suatu komunikasi yang lancar dan membuat peredaran narkoba akan dapat ditekan dan tentu akan berkurang. (Dedi Iswandi)


 

 





Berita Terkait

Tulis Komentar