Hadapi PON 2020 di Papua, KONI Hanya Dibekali Rp 20 Miliar

  • Senin, 02 Desember 2019 - 11:22:09 WIB | Di Baca : 1097 Kali
Ketua KONI Riau, Emrizal Pakis

SeRiau - Untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Provinsi Papua, KONI Riau mengajukan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) lebih dari Rp 70 miliar kepada Pemerintah Provinsi Riau. Namun, dari anggaran yang diajukan tersebut, Pemerintah Porvinsi Riau hanya mengely sebesar Rp 20 miliar.

"KONI telah melakukan permohonan kepada Pemerintah Provinsi Riau. Ketika diajukan itu, yang kita ajukan lebih dari Rp 70 miliar," kata Emrizal, Jumat (29/11/2019).

"Kita mengajukan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Disitu disitu diverifikasi. Setelah diverifikasi angkanya itu lebih kurang Rp 69 miliar. Anggaran itu, digunakan untuk persiapan PON sampai kepada pengiriman atlet-atlet untuk PON hingga jasa prestasi atlet pada tahun 2020 nanti," jelasnya.

"Setelah diverifikasi Dispora, akhirnya sampai ke pihak Pemerintah Provinsi. Dan Pemerintah Provinsi akhirnya mengeluarkan anggaran itu sebanyak Rp 20 miliar," ungkapnya.

"Setelah mendapatkan angka itu, kita mencoba melakukan penguatan. Dari Rp 69 miliar yang disetujui oleh Dispora, akhirnya kita coba menjadi Rp 43 miliar dengan catatan, sekitar Rp 23 miliar yang digunakan untuk jasa prestasi atlet kita tunda," jelasnya.

"Sehingga angka itu diarahkan kepada APBD perubahan, dan itu kira serahkan kepada Dispora. Paling tidak kita mengharapkan dua puluhan miliar itu," ujarnya.

"Tapi kenyataannya, informasi yang kita terima, kita dialokasikan masih Rp 20 miliar juga," sebutnya.

Emrizal mengatakan, dari Rp 20 miliar yang dianggarkan untuk PON 2020 mendatang, pihaknya mengaku tidak cukup. Kalau memang diharapkan dari APBD perubahan untuk menutupi kekurangan itu, menurutnya yang menjadi polemik adalah kapan itu akan dilakukan.

"Karena diperkirakan bahwa PON itu dilaksanakan bulan Oktober 2020. Kalau lewat dari bulan Oktober baru bisa disahkan, maka uang itu tidak begitu kita manfaatkan lagi, karena melewati waktu. Kalau memang disahkan lebih awal, insha Allah kita pasti bisa mem back up kekurangan-kekurangan itu," terangnya.

Menurutnya, masalah anggaran ini perlu dibahas secara kongkrit, apabila Rp 23 miliar lagi yang dijanjikan di APBD perubahan tidak jadi, maka ini akan mengacaukan rencana. "Kalau memang ada di APBD perubahan, maka Rp 20 miliar ini kita gunakan untuk pembinaan atletnya, sekitar 8 bulanan, sedangkan untuk pengiriman atlet-atlet ke PON dan sebagainya, bisa kita laksanakan di APBD perubahan," imbuhnya 

"Ini perlu disepakati, kalau tidak disepakati, maka ini akan mengganggu perencanaan kita," tegasnya.

"Jika memang tidak ada kepastian, tidak ada jaminan. Saya pikir Rp 20 miliar itulah yang kita laksanakan. Dan kami akan menghitung secara efisien dan efektif dari dua puluh itu, berapa dana yang memungkinkan untuk mengirim atlet, ya itu yang kita kirim. Kemudian untuk aktifititas dilapangan, kita akan sesuaikan dengan dana yang tersedia," pungkasnya. (**H)





Berita Terkait

Tulis Komentar