Abrasi Pantai Selat Malaka Ancam Pulau Bengkalis

  • Kamis, 28 November 2019 - 09:12:45 WIB | Di Baca : 2475 Kali
Dahsyatnya abrasi yg menggerus daratan di desa Teluk Papal, Bengkalis

 

 

SeRiau- Permasalahan abrasi pantai Selat Malaka yang melanda Kabupaten Bengkalis, Riau sampai saat ini belum dapat teratasi.

Salah satunya adalah, abrasi pantai Selat Malaka yang terjadi di desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Dimana sejak dari tahun 1960 abrasi pantai Selat Malaka ini sudah mulai mengikis daratan yang berada dipesisir desa tersebut.

Kepala Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Lankuning Retno, Kamis (28/11/2019) saat memantau abrasi dipantai Teluk Papal mengatakan, saat ini sudah lebih dari 800 Meter daratan di desanya yang sudah terkikis oleh kedahsyatan abrasi dari pantai Selat Malaka ini."Bayangkan saja sejak tahun 1960 hantaman abrasi ini mengikis daratan desanya hingga mencapai hampir 1 Kilo Meter. Diperkiakan setiap tahunnya daratan di desa Teluk Papal ini tergerus abrasi pantai Selat Malaka berkisar 7 sampai 10 Meter pertahunnya", ungkapnya.

Lankuning menambahkan, pihaknya selama ini juga sudah melakukan cara untuk menanam pohon magrove atau bakau, guna mencegah abrasi tidak meluas. Namun hal itu, belum maksimal dan hanya beberapa pantai saja yang bisa hidup pohon magrovenya dengan sempurna.

"Kami selaku aparatur desa dan masyarakat di Teluk Papal ini, untuk mengantisipasi abrasi sudah menanam pohon magrove, tapi banyak yang gagal karena dihantam gelombang. Apa lagi pada bulan November sampai akhir tahun ini gelombang di Selat Malaka cukup kuat" tambahnya lagi.

Persoalan abrasi di pulau Bengkalis ini, merupakan satu tantangan berat tentunya bagi pemerintah Indonesia. Karena, akibat dari abrasi pantai Selat Malaka ini, otomati wilayah Indonesia daratanya tentu semakin berkurang dan hal tersebut sangat menguntungkan Negara Malaysia, dimana luas wilayahnya jadi bertambah.

"Kami masyarakat Teluk Papal ini, khusunya Bengkalis, meminta kepada pemerintah Kabupaten, Propinsi Riau dan terutama Pemerintah Pusat agar dengan serius dalam hal mengatasi abrasi ini. Karena jalan satu-satunya yang dianggap paling efektif mengatasinya dengan membuat batu pemecah gelombang, sehingga abrasi di Bengkalis hantaman gelombamgnya jadi tertahan dan terpecah tak sampai ke bibir pantai^ungkapnya lagi.

Selaku kepala desa Teluk Papal, Lankuning Retno meminta pemerintah pusat agar dengan cepat melakukan antisipasi abrasi agar tidak meluas dengan memberi sekat di pantai menggunakan batu pemecah gelombang tersebut, meski menelan anggaran atau biaya yang cukup besar.

Jika abrasi di Kabupaten Bengkalis ini tidak cepat dilakukan pencegahan, maka lambat laun daratan Indonesia dipesisir pulau Sumatera ini akan terus berkurang dan hal ini tentu akan merugikan bangsa Indonesia sendiri. Sebab patokan atau standar untuk mengukur garis pantai suatu  negara atau Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) dimulai dimana pantainya berada. (Dedi Iswandi)

 

 





Berita Terkait

Tulis Komentar