Alumni Trisakti: Kami Usul Gelar HC ke Jokowi, Kok Tiba-tiba Putera Reformasi

  • Ahad, 22 September 2019 - 18:23:25 WIB | Di Baca : 1034 Kali

SeRiau - Ikatan Alumni Universitas Trisakti (Ika Usakti) meminta beraudensi dengan Pjs Rektor Universitas Trisakti Ali Ghufron Mukti. Hal ini menyusul beredarnya surat Universitas Trisakti terkait rencana pemberian gelar 'Putera Reformasi' kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami pertanyakan dan mau audiensi soal surat tersebut dan surat tanggapan kami," kata Sekjen Ika Usakti, Achmad Kurniawan, saat dimintai konfirmasi, Minggu (22/9/2019).

Ika Usakti telah melayangkan surat tanggapan resmi terhadap rencana pemberian gelar tersebut. Mereka mengkritik rencana itu karena dinilai terlalu politis.

Kurniawan mengatakan surat itu telah disampaikan kepada pihak Rektorat Universitas Trisakti. Ia juga sudah menyampaikan keinginan Ika Usakti berdiskusi dengan rektor. Namun dia mengatakan agenda pertemuan itu belum dapat dipastikan.

"Tadi saya sudah koordinasi dengan Warek I, besok katanya akan dilaporkan ke Guru Besar. Kemungkinan kami akan audiensi dengan pihak universitas," ujarnya.

Ia pun mengaku heran atas rencana pemberian gelar 'Putera Reformasi' ke Jokowi. Kurniawan pun menegaskan pemberian gelar itu bukan usul dari Ika Usakti.

"Kami mempertanyakan sih, kenapa rektor bisa membuat surat ke presiden untuk penganugerahan 'Putera Reformasi'. Lalu, kami tegaskan itu bukan usulan ikatan alumni secara organisasi," kata Kurniawan.

Kendati demikian, Kurniawan mengatakan ikatan alumni memang sempat mengusulkan pemberian gelar dari Universitas Trisakti untuk Jokowi. Namun gelar yang diberikan merupakan gelar akademis.

"Sebenarnya usulan kami mau ngasih gelar ke Pak Jokowi doktor honoris causa. Tapi kok tiba-tiba belok, malah 'Putera Reformasi'. Kampus kan lembaga pendidikan," tuturnya.

Selanjutnya, dalam audiensi mendatang, Kurniawan berharap rencana penganugerahan 'Putera Reformasi' ke Jokowi itu dibatalkan. Menurut dia, surat dari Universitas Trisakti itu pun belum dilayangkan ke Setkab.

"Kami sebenarnya ya melarang rektor juga untuk mengirimkan surat itu. Kayaknya suratnya belum sampai deh ke sana, belum diserahkan, tapi bocor. Jadi ya agar sebaiknya jangan dulu, diskusi dulu sebelum melayangkan surat," kata Kurniawan.

Surat berkop Universitas Trisakti bernomor 339/AK.15/USAKTI/R/IX/2019 ramai dibahas di media sosial. Surat itu ditujukan kepada Menteri Sekretaris Kabinet terkait rencana pemberian gelar 'Putera Reformasi' kepada Presiden Jokowi.

detikcom sudah berupaya menghubungi Rektor Universitas Trisakti Prof Dr Ali Ghufron Mukti terkait isu ini, tapi belum ada respons. Begitu pun Kepala UPT Humas Universitas Trisakti Rully Besari Budiyanti yang belum mau memberikan tanggapan.

Sementara itu, pihak Istana berharap Universitas Trisakti segera memberikan keterangan terkait surat itu. Namun, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menegaskan Presiden Jokowi bukanlah tipikal orang yang ingin selalu dipuji.

"Tentu nanti yang menjawab itu adalah Trisakti karena Presiden Joko Widodo sendiri itu kalau orang Jawa bilang, nyuwun sewu ya, mohon maaf, nyuwun sewu, tidak pergi ke sana-kemari, cari-cari muka untuk dihormati, dipuja, dipuji, Presiden Jokowi tidak begitu karakternya," kata Ngabalin sat dihubungi, Minggu (22/9). (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar