​Rencana Pembangunan BLK dan Workshop di Karimun Dibatalkan, Pemerintah Pusat dan Daerah Masih Krisis Anggaran

  • Selasa, 27 Desember 2016 - 16:27:23 WIB | Di Baca : 1678 Kali
KARIMUN, SeRiau - Pemerintah daerah memastikan belum mampu memenuhi permintaan masyarakat Kabupaten Karimun untuk memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) ditahun 2017 mendatang. Bahkan usulan Kementerian Tenagakerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) agar tahap awal mendirikan workshop pun dipastikan tak terealisasi. Bupati Karimun Aunur Rafiq menjelaskan, mengatakan, setelah melakukan audiensi dengan Menakertrans, Hanif Dakhiri mengakui banyak BLK se Indonesia yang mati suri atau tidak berfungsi dengan baik. Dengan alasan biaya operasional yang cukup besar dan tidak mampu dianggarkan oleh masing-masing daerah. Oleh karena itu kata Rafiq, Kementerian menyarankan kepada Pemkab Karimun secara lisan maupun tertulis agar membangun workshop terlebih dahulu. Alasannya karena keuangan negara masih mengalami defisit sehingga BLK yang diharapkan masyarakat dipastikan belum mampu direalisasikan menggunakan APBN. "Maksud dari surat kementerian itu adalah, tahap awal kita diminta untuk membangun workshop dengan membuat pelatihan-pelatihan sesuai kebutuhan lokal dan pemerintah pusat akan membantu peralatan-peralatan. Tapi ditahun 2017 masih terjadi defisit akibat transfer dana upsat yang juga masih mengalami pemotongan. Sehingga kita pun tidak mampu membangun worshop," ucap Rafiq baru-baru ini. Untuk menyiasati hal itu menurutnya, pemerintah daerah akan tetap menggelar pelatihan-pelatihan yang sifatnya peningkatan skil tenaga kerja lokal dengan mengandeng perusahaan. Atau dapat juga melakukan kerjasama dengan asosiasi pekerja yang sudah memiliki sertifikasi untuk dilatih di berbagai bidang atau skil yang dibutuhkan. Sayangnya, Rafiq tidak berani menargetkan kapan BLK akan dapat direalisasikan di Karimun. Namun ia berjanji akan terus berupaya semampunya agar tenaga kerja lokal mampu meningkatkan skil melalui berbagai macam kegiatan. "Jika keuangan sudah membaik maka akan kita coba membangun meminta peralatan-peralatan dari pusat, tentunya sesuai dengan karakter didaerah kita. Sesuai dengan perusahaan-perusanaan yang ada," terangnya. Rafiq juga berjanji akan mengutamakan putra daerah Kabupaten Karimun untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang akan digelar sebagai langkah menyiasati tidak adanya BLK dan workshop nantinya.(*)





Berita Terkait

Tulis Komentar