Wadah Pegawai KPK Desak Polisi Umumkan Penyerang Novel

  • Selasa, 16 Juli 2019 - 21:10:03 WIB | Di Baca : 1113 Kali

SeRiau - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi mendesak kepolisian segera mengumumkan nama pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan. Rencananya, Kapolri akan melakukan konferensi pers soal temuan tim satuan tugas bentukannya, Rabu, 17 Juli 2019.

"Kami meminta supaya tidak lagi bentuknya rekomendasi. Tapi juga sudah ditemukan dan bahkan disebut pelakunya karena tim gabungan ini kan juga terdiri dari tim pakar dan juga tim kepolisian sehingga saya pikir jika besok sudah disebut nama pelakunya," kata Ketua WP KPK, Yudi Purnomo, di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Juli 2019.

Dengan disebut nama pelakunya, tegas Yudi, polisi dapat bergerak cepat untuk menangkap dan mengadili, baik itu pelaku lapangan, maupun aktor intelektual. Menurut dia, masyarakat sangat menanti nama pelaku penyerangan Novel Baswedan. Apalagi kasus ini sudah berlarut-larut selama dua tahun.

"Seperti saya sampaikan bahwa terungkapnya pelakunya bang Novel tentu akan menjadi terbukanya kotak pandora terhadap pelaku pelaku teror yang lainnya," kata Yudi.

Menurut Yudi, jika tak ada pengumuman nama penyerang Novel, maka tim bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah gagal untuk menemukan pelakunya. Bila demikian, Yudi menuntut agar Presiden Joko Widodo membentuk tim gabungan pencari fakta independen yang langsung bertanggung jawab kepada presiden.

Selain itu, Yudi meminta kepada kepolisian dan tim pakar untuk memperjelas apa motif politik di balik penyerangan Novel. Diketahui, tim gabungan bentukan Kapolri sempat menyebut ada motif politik di balik penyerangan Novel.

"Yang artinya bahwa motif politik ini harus diperjelas siapa yang bermain dalam politik ini, jangan sampai nanti ada tuduhan-tuduhan terhadap bang Novel. Bang Novel adalah korban dan sudah 820 hari lebih kami mencari siapa pelakunya," ujarnya.

Lebih lanjut, Yudi meminta agar tidak ada polemik dalam penyampaian hasil temuan tim gabungan selama enam bulan terakhir pada esok hari.

"Kami meminta agar tidak ada polemik sampai dengan disampaikannya hasil dari tim pencari fakta yang akan disampaikan pada esok hari. Kenapa karena hal ini akan menjadi absurd terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh tim pencari fakta," katanya. (**H)


Sumber: VIVA





Berita Terkait

Tulis Komentar