Juli 2019, Riau Inflasi 1,20 Persen, BPS: Tertinggi Selama 2 Tahun Terakhir

  • Selasa, 02 Juli 2019 - 09:19:14 WIB | Di Baca : 1148 Kali

SeRiau - Inflasi di Provinsi Riau pada bulan Juni 2019 sebesar 1,20 persen. Dengan inflasi kalender 2019 sebesar 2,13 persen dan inflasi dari tahun ke tahun sebesar 3,41 persen. Inflasi tersebut menjadi inflasi tertinggi Riau sepanjang dua tahun terakhir.

Tingginya inflasi Riau pada bulan Juni 2019 dikarenakan naiknya harga-harga, atau Indeks Harga Konsumen (IHK). Sehingga, naiknya IHK tersebut membuat Provinsi Riau mengalami Inflasi yang sangar tinggi pada bulan Juni 2019.

Hal itu dijelaskan oleh Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Riau, Agus Nuwibowo, dalam rilisnya, bahwa yang menyebabkan inflasi Riau yang cukup tinggi pada bulan Juni adalah naiknya harga-harga dipasaran.

"Penyebab utama inflasi Riau yang mencapai 1,20 persen itu adalah naiknya harga-harga di kelompok bahan makanan," katanya, Senin (1/7/2019) siang.

"Untuk bahan makanan saja mencapai inflasi sebesar 1,08 persen. Dan yang paling memperbaharui inflasi adalah naiknya harga cabai merah yang mencapai 37 persen atau andil inflasi sebesar 0,82 persen. Disusul cabai hijau 0,05 persen, kemudian bawang merah, tomat, daging sapi, dan emas perhiasan yang dipengaruhi oleh harga internasional," ungkapnya.

Naiknya harga-harga itu kata Agus, disebabkan karena waktu lebaran full pada bulan Juni, sehingga suasana lebaran cukup memengaruhi naiknya harga-harga tersebut.

Selain kelompok makanan, juga ada kelompok yang cukup besar andilnya dalam inflasi Riau pada bulan Juni ini. Diantaranya kelompok makanan jadi, mimuman, rokok kretek filter, dan tembakau yang memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen. Kemudian kelompok Transportasi, jasa keuangan dan komunikasi yang memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen.

"Inflasi sebesar 1,20 persen pada bulan Juni kemarin adalah yang tertinggi selama dua tahun terakhir. Dan kita tidak tahu persis apa yang menjadi penyebab terjadinya inflasi di Riau ini. Yang kita tahu adalah, Riau bukanlah daerah yang memproduksi cabai, jadi kemungkinan naiknya harga cabai karena tersendatnya cabai masuk ke Riau ini, seperti cabai dari Jawa maupun dari Bukittinggi, Sumatera Barat," jelasnya. 

"Kita ketahui juga, pada bulan Januari dan Februari 2019 lalu, Provinsi Riau mengalami deflasi. Padahal, dari tahun ke tahum pada bulan itu selalu mengalami inflasi yang cukup tinggi. Dan ini memang yang menjadi penyebab inflasi adalah naiknya harga-harga," tambahnya.

Kemudian, Agus juga menjelaskan inflasi di tiga kota besar di Riau, diantaranya adalah Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan.

Di Pekanbaru pada bulan Juni 2019 mengalami inflasi sebesar 1,30 persen dengan inflasi kalendernya sebesar 2,04 persen dan inflasi dari tahun ke tahun sebesar 3,51 persen. Sedangkan untuk kota Dumai mengalami inflasi sebesar 0,80 persen dengan inflasi kalender tahun 2019 sebesar 1,92 persen dan inflasi dari tahun ke tahun sebesar 2,65 persen.

Sedangkan untuk kota Tembilahan mengalami inflasi pada bulan Juni 2019 sebesar 0,89 persen dengan inflasi kalender sebesar 3,49 persen dan inflasi dari tahun ke tahun 3,90 persen.

Dari tiga Kota tersebut kata Agus, yang menjadi penyebab utama inflasi Riau bulan Juni kemarin adalah cabai merah. "Karena dari tiga kota tersebut, cabai merah selalu memberikan andil yang besar pasa inflasi Riau bulan Juni ini," pungkasnya. (**H)





Berita Terkait

Tulis Komentar