Gerindra Jawab Kemungkinan Prabowo Gabung Jokowi: Faldo Jangan Sok Tahu!

  • Ahad, 23 Juni 2019 - 21:05:23 WIB | Di Baca : 1083 Kali

SeRiau - Wasekjen PAN Faldo Maldini berbicara soal kemungkinan Partai Gerindra bergabung dalam kabinet Joko Widodo (Jokowi) di periode 2019-2024. Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut Faldo sok tahu.

"Faldo selaku juru bicara BPN yang tidak pernah hadir lagi, jangan merasa sok tahu," kata Dasco kepada wartawan, Minggu (23/6/2019).

Ia mengatakan hingga saat ini sang ketua umum, Prabowo Subianto, masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sidang sengketa Pilpres 2019. Menurut Dasco, segala keputusan terkait rekonsiliasi setelah pilpres sepenuhnya akan ditentukan Prabowo.

"Saya tidak dalam kapasitas bicara soal rekonsiliasi ya. Rekonsiliasi itu sepenuhnya urusan Pak Prabowo. Yang kita patuhi adalah, apa pun langkah yang diambil Pak Prabowo tentu kita ikut. Soal rekonsiliasi ini mungkin langkah-langkah selanjutnya akan dipertimbangkan setelah putusan MK," ujarnya.

Dasco mengatakan tidak ada hal yang mustahil dalam politik. Namun, ia tidak mau berbicara gamblang soal kemungkinan bergabung ke Jokowi.

"Kalau soal rekonsiliasi ya, pasti akan dipikirkan setelah MK pastinya. Kita kan belum tahu hasil MK-nya gimana. Tapi rekonsiliasi itu sepanjang kedua pihak sama-sama mengikuti apapun hasil keputusan MK, tidak ada yang mustahil. Karena hal seperti ini pernah terjadi dan Pak Prabowo pasti akan melakukan langkah-langkah untuk kepentingan bangsa dan negara," sebut Dasco.

"Tapi ya, soal Faldo, itu jangan merasa sok tahu. Namanya rekonsiliasi kan macam-macam bentuknya. Silaturahmi kan juga sudah rekonsiliasi. Jadi kita tidak mau mendahului apa yang akan diputuskan Pak Prabowo, tapi kami akan ikut apa yang diputuskan Pak Prabowo," tegasnya.

Hal senada disampaikan anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade. Ia pun menyebut pernyataan Faldo yang diunggah di YouTube itu hanya upaya cari sensasi.

"Faldo ini cari sensasi buat nambah subscribers. Dia melihat ini peluang buat menambah popularitas, supaya diundang televisi lagi setelah gagal nyaleg. Yang jelas saya ingin menegaskan sikap Gerindra, fokus kami di MK. Kami tidak seperti partai lain yang minta-minta jabatan ke Pak Jokwoi untuk masuk kabinet. Kami tidak datang, lalu deal-deal di belakang layar dengan Pak Jokowi," kata Andre.

Sebelumnya, Faldo Maldini, mengunggah video bertajuk 'Prabowo (Mungkin) Gabung Jokowi'. di YouTube Channel miliknya. Dalam video itu, Faldo menilai ide Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowi merupakan pilihan realistis.

"So, mungkin nggak yang 12% gabung sama Jokowi? Gue nggak bilang sih, kalau Gerindra gabung ke Jokowi itu buruk. Itu realistis. Itu pilihan bagi parpol, berada dalam lingkaran kekuasaan tentu lebih baik," kata Faldo dalam videonya, Minggu (23/6).

Namun, lanjut Faldo, hal sebaliknya juga mungkin terjadi. Saat ini, hasil Pilpres 2019 masih menunggu keputusan persidangan sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Faldo, jika Prabowo dinyatakan menang pilpres, Jokowi bisa saja bergabung di pemerintahan eks Danjen Kopassus itu.

"Balik lagi kalau misal Pak Prabowo Subianto memilih gabung dengan Pak Jokowi kalau misal Pak Jokowi terpilih. Atau entah siapa pun yang menang. Misal Pak Jokowi gabung ke Pak Prabowo. Pak Prabowo jadi wantimpres atau Pak Jokowi jadi penasihat presiden, Kiai Ma'ruf jadi menteri atau penasihat presiden, Bang Sandi jadi menteri mungkin," sebutnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar