BOPI Ancam Tak Beri Rekomendasi Liga 1 2019

  • Rabu, 24 April 2019 - 22:33:00 WIB | Di Baca : 1042 Kali

SeRiau - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengancam tidak akan mengeluarkan surat rekomendasi Liga 1 2019 jika tidak didukung kelengkapan syarat verifikasi dari Liga Indonesia Baru (LIB) sampai 9 Mei mendatang.

Pelaksana Tugas Sekjen BOPI Sandi Suwardi Hasan mengatakan saat ini baru 80 persen data pendukung proses verifikasi klub yang dapat dipenuhi. Termasuk terkait administrasi klub musim lalu.

Sedangkan 20 persen lainnya yang belum terpenuhi terkait soal pajak klub dan pemain, kontrak pemain serta pengecekan lapangan yang nanti akan dilakukan BOPI secara independen.

"Sebelum 9 Mei [2019] posisinya adalah kompromi. Jadi misal, data pajak dari misalnya [Persela] Lamongan belum terpenuhi kami akan tanya, kami akan ikut mengkomunikasikan dengan institusi perpajakan agar ikut menagih."

"Tapi setelah 9 Mei misalkan LIB tidak ada inisiatif kemudian kami akan panggil lagi untuk menjelaskan masalahnya apa. Kalau pada 9 Mei itu belum terpenuhi juga semua [data dukung] rekomendasi liga tidak akan kita keluarkan," tegas Sandi usai rapat koordinasi dengan LIB di Kantor Kemenpora, Rabu (24/4).

BOPI disebut Sandi terus mendorong LIB selaku operator untuk menunjukkan sikap profesional dalam menyelenggarakan kompetisi sepak bola teatas di Indonesia tersebut. BOPI juga akan membantu LIB dan PSSI untuk memulihkan situasi sulit yang tengah dihadapi supaya bisa kredibel di mata publik.

"Karena kami juga diperintahkan Pak Menteri [Menpora Imam Nahrawi] agar industri sepak bola ini berjalan bagus. Kami punya tanggung jawab moral karena itu saya kira LIB sebelum 9 Mei akan bisa mewujudkan persyaratan atau pun daftar yang sudah kita mintakan kepada mereka," jelasnya.

Terpisah, Direktur PT LIB Dirk Soplanit mengakui baru enam klub yang sudah memenuhi persyaratan untuk diverifikasi. Ia juga mengungkapkan jika sampai saat ini operator masih memiliki utang kepada klub sejak musim 2017 sampai 2018 yang proses pembayarannya masih dicicil.

"Kalau dihitung-hitung kewajiban kita itu di Liga 1 U-19 sekitar Rp35 miliar. Tahun ini kami bisa selesaikan Rp20 miliar. Sudah cukup lumayan Rp20 miliar dan yang lain juga diselesaikan. Sekaligus kami juga berusaha agar klub Liga 1 mendapat tambahan kekuatan."

"Ada [utang lain] soal TV sharing. Itu juga akan diselesaikan secara bertahap. Pokoknya kalau utang kita menyangkut ke klub. Kita bisa selesaikan dalam waktu yang enak, secara kekeluargaan. Karena kekeluargaan ini muncul di tengah keterbatasan yang ada," terang Dirk usai koordinasi dengan pemilik klub Liga 1 di Hotel Sultan. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar