Kasus Salah Input Suara, Prabowo-Sandi akan Laporkan KPU ke DKPP dan Polisi

  • Jumat, 19 April 2019 - 18:53:45 WIB | Di Baca : 1051 Kali

SeRiau - KPU salah input data suara dalam Sistem Informasi Pemungutan Suara (Situng). Suara yang diperoleh Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi tak sesuai dengan hasil scan form C1. Hal ini terjadi di sejumlah wilayah, khususnya TPS 093, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Meskipun KPU mengakui kesalahannya dan telah memperbaiki data tersebut, koalisi Prabowo-Sandiaga merasa dirugikan akan hal itu. Sebab, suara Prabowo-Sandiaga menyusut di Situng KPU itu.

Bahkan Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi DKI akan melaporakn KPU RI dan KPU Jakarta Timur, ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Ketua BPP DKI Prabowo-Sandi, Muhamad Taufik mengatakan, kasus ini tidak wajar. Bahkan, terlihat jelas unsur kesengajaan untuk mengurangi suara pasangan Prabowo-Sandi.

"Masak, dalam scan C1 yang diunggah, suara Jokowi-Ma'ruf 47, sementara Prabowo-Sandiaga 162 suara. Tapi, data yang diinput KPU, suara Jokowi-Ma'ruf naik menjadi 180, untuk Prabowo-Sandiaga menyusut jadi 56 suara. Ini namanya pelanggaran pemilu. Kami, akan laporkan ke DKPP dan polisi," tegas Taufik kepada wartawan, Jumat (19/4).

Ketua Seknas Prabowo-Sandi itu menegaskan, cara-cara membolak-balikan data input merupakan cara kotor yang merugikan pasangan nomor urut 02. Semestinya, KPU sebagai penyelenggara pemilu berada di tengah atau tak boleh memihak. Baginya, ini jelas pelanggaran yang tak bisa ditolerir.

Menurut ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI itu, jika tidak ketahuan maka KPU berhasil melakukan mark up suara untuk pasangan 01.

"Sangat berani ini KPU melakukannya. Bagi saya, ini tak bisa diterima begitu saja, alasan salah input. Ini kesengajaan. Kami, akan laporkan ke DKPP dan pidanakan," tegas dia.

Diketahui, terjadi salah input di TPS 093, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam scan C1 yang diunggah, suara Jokowi-Ma'ruf 47, sementara Prabowo-Sandiaga 162 suara.

Tapi, dalam data yang diinput KPU, suara Jokowi-Ma'ruf naik menjadi 180, untuk Prabowo-Sandiaga menyusut jadi 56 suara. Hal inipun ramai diperbincangkan di sosial media.

Komisioner KPU Evi Novida Malik menjelaskan, Situng adalah upaya pihaknya untuk menjadikan Pemilu serentak transparan dan siapapun bisa melihat penghitungan suara. Apabila ada kesalahan, KPU tak menutup diri untuk melakukan koreksi.

"Ini adalah bagian dari transparansi kami sebagai penyelenggara Pemilu. Setiap orang boleh memberikan masukan bila ada yang tidak pas di entri," jelas Evi kepada merdeka.com, Jumat (19/4).

Evi pun menegaskan, kesalahan entri kasus di TPS 093 di Badara Cina telah diperbaiki. Dalam Situng KPU. suara Prabowo-Sandi kembali seperti di C1 yakni 162. suara Jokowi-Ma'ruf 47.

"Data scan dan upload adalah data sementara, pada penghitungan di TPS para saksi dan Panwas mendapatkan salinannya juga. Pada rekapitulasi di PPK dapat dikoreksi bila ada kesalahan. Bila kesalahan input maka kita koreksi input sesuai C1," tutup dia. (**H)


Sumber: Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar