Rumah Ketua Golkar Wonosobo Jadi Markas Pemenangan Prabowo-Sandi

  • Rabu, 10 April 2019 - 21:24:36 WIB | Di Baca : 1216 Kali

SeRiau - Eks Ketua DPD II Golkar Kabupaten Wonosobo, Triana Widodo, telah menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Meski begitu, DPD Golkar Wonosobo mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Triana saat ini telah didapuk sebagai ketua Forum Aliansi Relawan Prabowo-Sandi di Wonosobo. Triana mengaku penunjukan itu bermula saat para relawan nonpartai pendukung 02 itu menghampiri kediamannya.

"Rumah saya menjadi posko relawan (Prabowo-Sandi) dan itu atas desakan arus bawah. Tadi itu ngumpul, saya bilang, ya, sudah rumah saya dijadikan posko. Silakan dikelola dengan baik. Terus dari aliansi berembug, menunjuk saya (jadi ketua forum). Ya, monggo, silakan. Yang penting santun, tidak hoaks dan anarkis," ujarnya saat ditelepon.

Triana mengaku tidak ada alasan khusus darinya mendukung Prabowo-Sandi. Kata Triana, dukungannya murni dorongan dari arus bawah.

Terlepas dari seluruh polemik, Triana menegaskan dirinya masih setia sebagai kader Golkar. "Itu adalah kewajiban sebagai kader. Memenangkan, memperjuangkan, menjaga soliditas Golkar. Untuk mencapai target-target yang sudah direncanakan," tegasnya.

Triana juga mengaku tak sakit hati meski dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPD Golkar Wonosobo. Dia justru mengapresiasi partainya yang sudah bersikap sesuai AD/ART berlaku.

"Ya bagus, yang namanya partai punya AD/ART. Dan Golkar sudah menjalankan AD/ART yang bagus. Saya sebagai kader partai yang mengerti aturan, ya, menerima dengan lapang dada," katanya.

Ketua Harian DPD Golkar Jawa Tengah, Iqbal Wibisono, yang kini menjabat Pelaksana Tugas Ketua DPD II Partai Golkar Wonosobo, mengatakan, tindakan pengalihan dukungan saat itu murni niatan Triana selaku pimpinan kala itu.

"Mereka (kader Golkar Wonosobo) tetap setia pada partai. Kesetiaan pada saat itu karena Pak Wiwid (Widodo) ketua. Sehingga diajak ke mana pun siap, tanpa sadar konsekuensinya," ujarnya saat dihubungi. 

Oleh karena itu pula, dari ratusan kader yang ikut ke Yogyakarta, hanya Triana yang mendapatkan sanksi pencopotan dari jabatannya sebagai Ketua DPD II Golkar Kabupaten Wonosobo.

"Saya kira Pak Wiwid sudah punya argumentasi panjang mengapa dia mendukung 02, termasuk sanksi. Namun kepada anggota kan belum tentu tersosialisasi. Itulah mengapa waktu kita menyerahkan SK ke DPD, pengurus-pengurus masih tetap solid dan tetap akan memenangkan Pileg dan Pilpres," tegasnya.

Berdasarkan penuturan Triana, kata Iqbal, dia masih setia memenangkan Golkar di Pemilu 2019. Meski beda haluan untuk Pilpres. Untuk itu, Iqbal berujar jika pihaknya masih bisa mentolerir. 

"Kami harus seimbang dalam mengambil langkah-langkah. Langkah organisasi harus tetap berjalan, sisi lain langkah politik harus kita tempuh. Karena bertentangan dengan (tujuan) pilpres sudah kena sanksi karena bertentangan dengan keputusan partai, tapi satu sisi memenangkan pemilu legislatif. Beliau kan tetap memenangkan Golkar, jadi ambil jalan tengah," ujar Iqbal.

Kejadian ini, kata Iqbal, tidak akan berpengaruh pada Pilpres 2019 esok. Mengingat, wilayah Wonosobo, sebutnya, hampir didominasi sebagian besar parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf.

"01, Wonosobo kuat. PDIP, PKB kuat di situ. Bahkan bisa melebihi target suara Jateng," imbuhnya.

Triana sendiri saat ini statusnya menjadi kader biasa dan belum dipecat dari kepartaian. "Yang berhak memecat itu DPP. Mantan ketua itu masih tetap dukung pak Prabowo, tapi tetap komitmen menangkan Golkar di Pemilu," jelas Iqbal. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar