PBNU Jelaskan Maksud Ketua PWNU Jatim Soal 'NU Goblok yang Tak Pilih Jokowi'

  • Senin, 08 April 2019 - 06:00:45 WIB | Di Baca : 1231 Kali

SeRiau - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjelaskan maksud penyataan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Marzuki Mustamar yang mengajak warga NU untuk mendukung capres Joko Widodo. PBNU menyebut KH Marzuki Mustamar sedang bicara mengenai memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak atau track record.

"Pak Marzuki itu orang yang dikenal dengan cara yang berfikir logik dan itu biasanya dikaitkan dengan track record orang ketika dia bicara. Kalau dikaitan dengan Pak Jokowi itu biasanya orang NU sangat terkesan dengan apa yang diberikan Jokowi terhadap NU berkaitan dengan historisnya hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari ketika beliau mengeluarkan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945" ujar Wasekjen PBNU, Masduki Baidlowi kepada wartawan, Minggu (7/4/2019).

Ia mengatakan sejarah resolusi jihad yang dikeluarkan KH Hashim Asy'ari itulah yang dijadikan Jokowi landasan penetapan hari santri. Menurutnya, bagi warga NU penetapan hari santri dianggap spesial. Untuk itu, Masduki mengatakan ajakan KH Marzuki untuk memilih Jokowi untuk mengingatkan warga NU agar bersyukur. 

"Kemudian oleh Pak Jokowi tanggal 22 Oktober sejarah itu digunakan sebagai landasan utama untuk hari santri yang sampai sekarang pada 22 Oktober diperingati sebagai hari santri. Itu hanya ada pada era Pak Jokowi yang mau seperti itu. Makanya orang NU yang sangat mengerti sejarah itu sangat bersyukur dengan apa yang ditetapkan sebagai hari santri, itulah kemudian lantas Pak Marzuki Mustamar mengatakan kalau yang tidak pilih jokowi seperti itu karena dia berfikir logis itu kira-kira seperti itu," ungkap Masduki.

"Itu yang membanggakan orang NU saat ini. Orang NU itu bangga karena ada hari santri itu bukan presiden yang lain bahkan tidak Gus Dur tapi Pak Jokowi," sambungnya.

Masduki mengatakan selain hari santri, masih ada beberapa rekam jejak kepemimpinan Jokowi yang dinilai menunjukkan kedekatan dengan NU antara lain, mengajak ulama dan kiai berkumpul rutin di Istana Negara hingga mengadakan zikir dan istigasah di Istana. Rekam jejak itulah yang dijadikan alasan oleh KH Marzuki mengajak warga NU untuk memilih Jokowi. 

"Kalau melihat track record yang akan kita pilih kalau kita memilih pemimpin kira-kira itu. Ya dalam hal ini pemimpin nasional hendaknya lihat track record, salah satu latar belakang itu tadi itu, tentu banyak latar belakang yang lain kedekatan dengan NU dan Jokowi, yang lain misalnya Pak Jokowi itu yang mengundang secara rutin orang yang berzikir di istana, istigasah di istana, mungkin yang dihitung oleh Pak Marzuki menghitung track record kan itu," kata Masduki.

KH Marzuki Mustamar sebelumya meminta semua warga NU mendukung Jokowi. Menurutnya, dalam kepemimpinan Jokowi umat Islam digalakkan menggelar selawatan.

Seruan itu disampaikan Marzuki saat menggelar doa bersama dan deklarasi untuk mendukung Capres Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Bertempat di halaman parkir Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar, acara tersebut dihadiri ratusan jemaah NU di Blitar Raya.

"Biyen ora usum salawatan, saiki usum selawatan. Lha ngene kok enek wong NU ora dukung, berarti wong NU goblok (Dulu tidak musim selawatan, sekarang musim selawatan. Lah begini kok ada orang NU tidak mendukung, berarti orang NU goblok," kata Ketua PWNU Jatim Marzuki saat berorasi, Minggu (7/4). (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar