Peneliti Sebut Impor Bawang Putih Potensi Buat Ekonomi Rente

  • Sabtu, 23 Maret 2019 - 22:08:20 WIB | Di Baca : 1347 Kali

SeRiau - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Sugiyono Madelan mengingatkan rencana pemerintah untuk melakukan impor bawang putihberpotensi menimbulkan ekonomi rente yang hanya menguntungkan segelintir pihak.

"Kalau itu dilakukan pemerintah, hanya melahirkan motif rente-rente ekonomi," kata Sugiyono dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Sabtu (23/3).

Ekonomi rente merupakan kerja sama saling menguntungkan antara oknum pengusaha yang menyediakan modal dengan oknum pejabat. 

Sugiyono menjelaskan jika impor hanya dilakukan pemerinta menurutnya dapat membuat persaingan usaha menjadi tidak kompetitif dan membuat produk bagus dari luar terhambat masuk ke dalam negeri.

Selain itu, kondisi ini dapat membuat kesempatan swasta dalam melakukan impor dan bersaing secara sehat menjadi terbatas.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengingatkan agar kebijakan impor bawang putih tidak sampai menyebabkan terjadinya monopoli.

Untuk itu, ia mengharapkan agar swasta bisa mendapatkan kesempatan yang serupa dan adil, apalagi Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih banyak yang belum keluar.

"Supaya harga itu juga bisa kompetitif," kata Haryadi mengenai penugasan impor bawang putih yang akan dilakukan oleh Bulog.

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi terbatas, pemerintah berencana untuk melakukan impor bawang putih sebesar 100.000 ton dari China sebagai upaya stabilisasi harga.

Saat ini, komoditas pangan tersebut mengalami kenaikan harga hingga rata-rata mencapai Rp45.000-Rp50.000 per kilogram di tingkat pedagang karena berkurangnya pasokan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor bawang putih pada 2018 sebanyak 580.080 ton dengan nilai 493,77 juta dolar AS. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar