Pengakuan Kepala Desa di Garut yang Ajak Warganya Pilih Jokowi

  • Jumat, 01 Maret 2019 - 20:29:30 WIB | Di Baca : 1197 Kali

SeRiau - Kepala Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi, Garut, Jajang Haerudin, kaget saat diperiksa Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Garut. Jajang diperiksa karena videonya yang mengajak warga pilih capres nomor urut 01 Jokowi viral di media sosial.

Jajang tidak tahu kalau aksinya merekam video dan mengajak warga untuk memilih calon presiden tertentu dilarang. "Awalnya membuat untuk desa sendiri saja. Pembuatannya juga bukan menggunakan HP saya," kata Jajang, di kantor Panwaslu Garut, Jumat (1/3).

Dia mengklaim video itu dibuat secara spontanitas. Bahkan Jajang tak paham aturan dalam UU Pemilu bahwa seorang kepala desa dilarang menguntungkan salah satu pasangan calon, baik itu di pemilihan presiden, kepala daerah ataupun legislatif.

"Saya berpikirnya bahwa saya ini kepala desa yang bukan PNS. Saya baru tahu dilarang mengkampanyekan calon, empat hari setelah membuat video," ujar dia. "Itupun karena dipanggil Panwas Kecamatan Banyuresmi".

Namun demikian, Jajang mengaku setiap kalimat yang ada dalam video sesuai apa yang diucapkannya. Dia kini pasrah dan mengikuti proses pemeriksaan di Panwaslu. 

Anggota Panwaslu Garut Bidang Penindakan Asep Nurjaman menyebut institusinya memanggil Jajang dan juga Sekretaris Desa Cimareme Dedi untuk proses klarifikasi. 

"Proses klarifikasi berlangsung sekitar dua jam. Kita meminta keterangan dari kepala dan sekretaris desa Cimareme. Keterangan dari keduanya akan ditindaklanjuti di sentra Gakkumdu," kata Asep. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar