13 Orang Meninggal, 4 Orang Hilang, 438 Rumah Rusak Diterjang Banjir Bandang di Jeneponto

  • Jumat, 25 Januari 2019 - 20:41:14 WIB | Di Baca : 1357 Kali

SeRiau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto mencatat sejak Selasa (22/1/2019) hingga Jumat (25/1/2019), sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Janeponto, Sulawesi Selatan.

Selain itu, 4 orang dinyatakan hilang dan sebanyak 438 rumah rusak serta terseret banjir. 

“Hingga kini, tercatat sebanyak 13 orang meninggal dunia, 4 orang dinyatakan hilang, dan 438 rumah warga rusak berat termasuk terseret banjir bandang di Kabupaten Jeneponto. Terbesar dampak banjir bandang itu di Kecamatan Kelara,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jeneponto, Anwaruddin Munafar, ketika dikonfirmasi, Jumat petang.

Menurut Anwaruddin, banjir bandang ini terjadi akibat luapan air sungai yang berasal dari pegunungan di Kabupaten Gowa.

Bendungan Karalloe di Kecamatan Kelara yang dibuat Kementerian PUPR di perbatasan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Jeneponto untuk menanggulangi banjir belum rampung dan masih dalam tahap pembangunan.

“Jadi, air dari Kabupaten Gowa langsung menerjang pemukiman warga yang berada di sekitar aliran sungai. Memang saat kejadian, hujan deras melanda Sulawesi Selatan dan Bendungan Karalloe belum selesai. Di mana hulunya di Kabupaten Gowa, hilirnya di Kabupaten Jeneponto,” ujar dia.

Selain 438 rumah warga rusak, lanjut Anwaruddin, sebanyak 15 jembatan ambruk dan banyak jalan yang rusak akibat banjir bandang tersebut. Diperkirakan kerugian materil akibat banjir tersebut mencapai Rp 200 miliar.

“Untuk korban yang mengungsi sekarang sudah tidak ada, karena mereka menumpang di rumah sanak keluarganya. Pemerintah daerah sempat terkendala peralatan yang minim, tapi ada bantuan dari Basarnas, TNI dan Polri. Saat ini, tim gabungan melakukan perbaikan dan pembersihan pasca-banjir," ujar dia. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar