Menko Darmin Soal Defisit Neraca Perdagangan: Impor Migas Susah Ditekan

  • Selasa, 15 Januari 2019 - 22:15:11 WIB | Di Baca : 1156 Kali

SeRiau - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit sebesar USD 1,10 miliar pada Desember 2018. Dengan demikian sepanjang 2018 Indonesia defisit sebesar USD 8,57 miliar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, penyebab defisit neraca perdagangan sepanjang 2018 ini masih disebakan oleh tingginya impor migas. Disisi lain, kinerja sektor nonmigas ternyata belum mampu menutupi defisit migas.

"(Impor migas ditekan) Memang migas itu bukan sesuatu yang mudah. Itu karena kebutuhan kita. Sementara nonmigas pertumbuhannya tidak mampu mengimbangi," jelas Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Selasa (15/1/).

Dia menjelaskan pada tahun 2017 defisit migas yang sebesar USD 8,57 miliar mampu tertutupi kinerja sektor migas yang surplus USD 20,41 miliar. Hal ini yang membuat neraca perdagangan tahun 2017 surplus sebesar USD11,84 miliar.

Dengan demikian, meski pemerintah tengah mengupayakan dengan implementasi B20, namun itu belum cukup untuk menekan sektor migas. "Jadi yang perlu betul-betul dulakukan adalah mendorong ekspor nonmigas," kata dia.

Terlebih, Darmin menekankan untuk mendorong ekspor tersebut, memang harus mencari pasar baru. Salah satu yang sedang dibidik yakni negara-negara Afrika. Sebabz pertumbuhan ekonomi negara-negara di benua tersebut memiliki progess yang baik.

"Jangan dianggap remeh negara-negara di Afrika. Pertumbuhan Afrika beberapa tahun terakhir hebat, dia berkembang bagus," jelasnya

Sebelumnya, Badan Pusat Statitsik (BPS) mencatat defisit neraca perdagangan pada Desember 2018 disumbang oleh impor sebesar USD USD 15,28 miliar. Angka ini turun sekitar 9,60 persen jika dibandingkan dengan impor pada bulan sebelumnya.

"Impor Desember 2018 sebesar USD 15,28 miliar, kalau dibandingkan dengan nilai impor November 2018 itu turun sebesar 9,60 persen. Ini disebabkan impor migas turun tajam 31,45 persen sementara impor nonmigas turun 5,14 persen," kata Kepala BPS Suhariyato.

Selain impor, defisit neraca perdagangan juga dipengaruhi oleh nilai ekspor Indonesia pada Desember 2018. Di mana ekspor bulan Desember mengalami penurunan cukup besar sebesar 4,89 persen menjadi USD 14,18 miliar jika dibandingkan dengan November 2018.

"Ekspor pada Desember 2018, sebesar 14,18 miliar turun 4,89 persen dibandingkan November 2018," pungkas Suhariyanto. (**H)


Sumber: Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar