KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Jadikan Warga Sebagai Tameng

  • Jumat, 07 Desember 2018 - 20:06:15 WIB | Di Baca : 1758 Kali

SeRiau - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya menjadikan warga sebagai tameng. Seperti saat mereka menyerang pos TNI di Mbua, Nduga, Papua.

Menurut Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua, AKBP Suryadi Diaz dalam keterangannya, Jumat (7/12), semua bermula pada 1 Desember lalu. Saat itu, karyawan PT Istaka Karya yang berada di kamp berjumlah 28 orang, bergabung bersama warga untuk bakar batu. Acara bakar batu dimulai dari jam 09.00 -15.00 WIT. 

"Selesai acara bakar batu, KKB pimpinan Egianus Kogoya mendatangi Kamp dan seluruh karyawan yang ada di Kamp dikeluarkan dan diperintahkan untuk diikat, karyawan tersebut digiring, sampai ke kampung Karunggame. Di Karungame mereka bermalam dengan kondisi tangan terikat," beber Suryadi.

Kemudian pada 2 Desember 2018 sekitar pukul 08.00 WIT, seluruh karyawan yang disandera ini diperintahkan untuk berjalan mengarahkan ke Puncak Kabo. Perjalanan ditempuh dalam 2 jam.

"Saat di lereng bukit kabo, mereka diperintahkan untuk berbaris dan jongkok, KKB melakukan tarian perang dan mengeksekusi satu persatu karyawan," urai dia.

Kemudian, korban yang masih hidup saat cepat melarikan diri. Tapi KKB melakukan pengejaran, ada 3 orang yang ditangkap dan diekeskusi. Lalu ada 2 orang lagi yang juga ditangkap dan dieksekusi.

"6 Orang lagi berhasil melarikan diri berbeda arah, 4 orang berhasil untuk selamat atas nama, Jimmy Aritonang, Martinus sampe, Ayub, dan Jefriyanto, 3 luka tembak, untuk Jimmy dalam keadaan sehat, 2 orang lagi atas nama Simanjuntak dan Hutagaol di perkirakan masih hidup dan sampai saat ini masih belum ditemukan," jelas Suryadi.

Korban yang selamat itu, kemudian berlindung ke pos TNI di Mbua. Tapi pagi harinya, pada 3 Desember pukul 05.00 WIT, pos TNI diserang kelompok Egianus.

"KKB menyerang dengan tameng masyarakat, yang mana masyarakat juga ikut melempar dengan batu dari semua arah pos, kemudian terjadi penembakan. Korban pertama adalah Serda Handoko, yang kedua Pratu Sugeng tertembak. Kontak tembak terjadi pada pukul 05.00 sampai 21.00 WIT. Kontak tembak berhenti karena hujan deras," ungkap Suryadi.

Kemudian, pasukan bantuan datang dari Polda Papua serta Kodam XVII Cenderawasih dan melakukan evakuasi korban PT Istaka yang selamat. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar