BPBD Gukungkidul Siap-siap Keluarkan Status Darurat Kekeringan

  • Sabtu, 20 Oktober 2018 - 00:09:42 WIB | Di Baca : 1446 Kali

SeRiau - Musim kemarau di Kabupaten Gunungkidul membuat 15 Kecamatan dilanda kekeringan, terlebih dana yang dianggarkan untuk droping air ke BPBD Gunungkidul hanya bertahan hingga awal bulan November. Karenanya, jika hujan tak turun bulan tersebut BPBD Gunungkidul akan menaikkan status tanggap darurat kekeringan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, terkait masalah kekeringan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan 18 perwakilan dari Kecamatan yang ada di Gunungkidul. Dari rapat tersebut, sebagian besar Kecamatan dilanda kekeringan.

"Hasil rakor awal ini, 3 Kecamatan yaitu Wonosari, Playen dan Karangmojo menyatakan tidak kekurangan air meski lebih dari 3 bulan tidak turun hujan," katanya saat ditemui di Kantor BPBD Gunungkidul, Jumat (19/10/2018).

"Dan 15 Kecamatan tentunya mulai (Dilanda) kekeringan dan perlu dropping air. 15 Kecamatan itu adalah Kecamatan Panggang, Girisubo, Tepus, Nglipar, Paliyan, Purwosari, Rongkop, Tanjungsari, Ngawen, Ponjong, Saptosari, Patuk, Semanu, Semin dan Gedangsari," imbuhnya.

Lanjut Edy, karena itu pihaknya tetap melakukan droping air ke-15 Kecamatan tersebut secara berkala. Mengingat dana anggaran yang diberikan untuk droping air ke Kecamatan-kecamatan mulai menipis. Di samping itu, pihaknya mengaku masih memiliki dana anggaran yang cukup untuk melakukan droping air hingga awal bulan November.

"Jika BPBD dan Kecamatan kehabisan dana untuk droping air, ditambah hujan tak kunjung turun, bisa saja dinaikkan statusnya ke tanggap darurat kekeringan," ujarnya.

"Nanti akan dibikin peta kekeringan, jumlah terdampak dikaitkan anggaran mereka untuk diajukan ke Bupati agar mengeluarkan dana tidak terduga di Pemkab yang dapat dialihkan untuk droping air," imbuhnya.

Kendati demikian, apabila telah ditetapkan status tanggap darurat, pihaknya mengaku tidak akan lama karena diperkirakan pertengahan bulan November mulai turun hujan.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Tanjungsari, Suwanto mengatakan, bahwa beberapa titik di Tanjungsari mengalami kekeringan. Terlebih jatah 125 tanki air bersih untuk wilayahnya sudah habis.

"Untuk telaga sudah kering, sudah sejak (Bulan) Agustus telaga kering. Seperti di Dusun Kemiri, Wates, Panggang, Kelor Lor dan Kanigoro karena itu kami masih minta dropping air (Ke BPBD)," ujarnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar