SeRiau - Sekitar 56 siswa di salah satu SMP di Pekanbaru, Riau, melakukan aksi tak lazim sayat tangan. Aksi sayat tangan ini pun sempat dikaitkan dengan minuman kemasan yang diduga menjadi pemicu aksi tersebut.

Dirangkum detikcom, Selasa (2/10/2018), aksi ini bermula ketika BNN menemukan adanya aksi sayat diri di sebuah SMP. Aksi ini dikatakan karena adanya zat di sebuah minuman kemasan.

BNN lalu bergerak menyelidiki kabar tersebut. Minuman itu diuji lab, lalu apa hasilnya?

"Tidak benar, kalau ada yang menyebutkan minuman kemasan Torpedo mengandung narkoba atau zat yang membahayakan lainnya," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Pekanbaru, AKBP Sukito kepada detikcom, Senin (1/10/2018).

Pihak BBN Pekanbaru melakukan tes urine terhadap siswa tersebut. Hasil uji lab, tidak satupun anak-anak yang terbukti mengkonsumsi narkoba. Dalam pengakuannya, para siswa ini mengkonsumsi salah satu minuman kemasan.

"Minuman kemasan yang dimaksud, sudah dilakukan uji lab di Balai POM. Hasilnya, minuman tersebut tidak mengandung zat narkoba ataupun zat yang berbahaya lainnya," kata Sukito.

Selidik punya selidik, aksi ini bukan karena minuman kemasan melainkan akibat menonton tayangan di YouTube.

"Dalam pemeriksaan di BNN, mereka mengaku melakukan sayat tangan itu karena menonton aksi yang sama di YouTube. Tontonan di YouTube yang melakukan sayat tangan, mereka tiru," ungkap Sukito. (**H)

Sumber: detikNews