Jakmania Berlomba-lomba Damai dengan Bobotoh

  • Jumat, 28 September 2018 - 23:58:11 WIB | Di Baca : 1217 Kali

SeRiau - Ketua The Jakmania Ferry Indra Sjarief memberikan instruksi kepada setiap pendukung Persija Jakarta di seluruh daerah Indonesia untuk berdamai dengan pendukung Persib Bandung, Bobotoh.

Seruan itu Ferry sampaikan usai pertemuan antara Pengurus Pusat The Jakmania dan Koordinator Wilayah The Jakmania di Club House Springhill, Kemayoran, pada Jumat (28/9). Dalam pertemuan itu, hadir juga Direktur Utama Persija Gede Widiade.

Pertemuan itu digelar sebagai respons dari terhentinya Liga 1 untuk sementara. Kompetisi berhenti lantaran sepak bola Indonesia kembali menelan korban yakni pendukung Persija Haringga Sirla yang meninggal akibat dikeroyok pendukung Persib di pelataran parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Minggu (23/9).

"Perdamaian harus dari kesadaran, saya tidak mau itu jadi instruksi dari atas. Kami beberapa kali suruh tanda tangan nota perdamaian, tapi arus bawah masih tidak paham. Alhamdulillah beberapa wilayah di luar Jakarta, bahkan di luar pulau Jawa sudah hubungi saya," kata Ferry kepada para awak media.

"Ada yang bilang, 'Bung, maaf Bung. Di daerah kami ada aksi damai bersama Bobotoh, boleh tidak Bung?' Silakan. Jadi sekarang saya mau semua daerah yang memang sudah siap damai lebih dulu, silakan. Tunjukkan, kampanyekan. Supaya yang belum damai akhirnya malu dan ikut," katanya menambahkan.

Ferry mengabarkan sekarang ada beberapa kelompok Jakmania yang mau jalan dan duduk bersama pendukung Persib. Para Jakmania tersebut, lanjut dia, mau tunjukkan bahwa mereka sudah bisa berdampingan dengan Bobotoh.

"Karena awal titik permusuhan ini sebenarnya Jakarta-Bandung, kasihan yang lain jadi ikut terbawa-bawa," ucap Ferry.

Lebih lanjut, Ferry mengatakan sebetulnya Jakmania sudah hampir dua tahun ini tidak menyanyikan lagu-lagu atau yel-yel bernuansa provokasi. 

Jakmania, lanjutnya, punya dirigen yang resmi dan tidak resmi. Ferry menyampaikan dirigen resmi Jakmania sudah dibekali dengan hal positif terlebih dahulu sebelum beraksi mendukung Persija.

"Memimpin manusia itu seperti main layangan. Kalau terlalu keras, akhirnya putus. Kalau putus, tidak ada tali dan ikatan, mereka melayang-layang dan tidak ada arah. Mereka bisa lebih brutal karena tidak ada lagi arahan," ujar Ferry.

"Lebih baik kami tarik ulur. Ada hal-hal yang kami fokus untuk dibersihkan lebih dulu, tapi ada hal-hal yang sementara kami diamkan dulu. Saya lebih suka datangnya dari kesadaran masing-masing," ujarnya melanjutkan. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar