Gara-Gara Rupiah, Harga Makanan dan Minuman Naik

  • Jumat, 07 September 2018 - 14:43:59 WIB | Di Baca : 1388 Kali


SeRiau - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini sedikit keluar dari tekanan. Rupiah mengalami penguatan tipis namun masih berada di level Rp14.800-an per USD.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Hubungan Internasional dan Investasi Shinta Kamdani, mengatakan, bahwa pelemahan Rupiah saat ini, berdampak pada sektor yang paling besar impornya. Karena itu, konsekuensinya di mata uang dolar. Dan juga yang mempunyai utang dolarnya tinggi.

"Ini kan pasti ada pengaruhnya. Kalau saya lihat untuk yang impornya banyak seperti sektor makanan dan minuman (mamin), ada pengaruhnya langsung. Sebab dia impor kemudian terpaksa harus menaikkan harganya. Jadi ini sudah mulai kelihatan," kata Shinta di kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Dia menjelaskan, saat ini yang paling musti diperhatikan adalah mereka yang menggunakan mata uang dolar. yang sebagian besar importir dan mereka yang punya pinjaman dalam dolar cukup tinggi.

"Jadi, saya rasa sektor mamin yang berpengaruh untuk konsumsi di Indonesia," pungkasnya.
 
Melansir Melansir Bloomberg Dollar Index, Jumat (7/9/2018) pukul 09.22 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 8 poin atau 0,05% ke level Rp14.885 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.868 per USD-Rp14.885 per USD.

 

 

 

Sumber Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar