Pemerintah Janji Tak Ubah Harga Solar Usai Dicampurkan B20

  • Jumat, 31 Agustus 2018 - 22:04:53 WIB | Di Baca : 1311 Kali

SeRiau - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Biodiesel 20 persen (B20) tidak akan berubah atau sama seperti penjualan BBM Solar di SPBU. Harga ini juga sama dengan harga B20 yang telah diterapkan oleh pemerintah untuk non PSO sejak 2016.

"Harga sama saja dengan BBM di SPBU tidak berubah," ujar Menko Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/8).

Menko Darmin mengatakan, penggunaan perluasan B20 untuk seluruh sektor mendapat dukungan insentif dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit. Sehingga nantinya, jika harga kelapa sawit naik maka BPDP akan menaikkan insentif untuk B20.

"Kalau harga CPO nya naik ya tetap saja. Berarti dia (BPDP) bayarnya lebih banyak. Kalau harga Solarnya naik berarti subsidi pemerintahnya lebih banyak karena hanya ada B20 di sana. Pertalite sudah lain sama sekali," ujar Menko Darmin.

Sebelumnya, Pemerintah secara resmi telah meluncurkan perluasan penggunaan biodisel 20 persen (B20) untuk Public Service Obligation (PSO) dan non PSO. Dengan demikian, mulai besok 1 September 2018 PT Pertamina (Persero) dan badan usaha lainnya tak lagi memasarkan solar tanpa dicampur kelapa sawit.

"Sejak besok tidak ada lagi b0 (solar tanpa kelapa sawit). Jadi jangan sampai dibilang ini impor lama solarnya. Enggak peduli. Pokoknya mulai besok campur dia," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution usai meluncurkan perluasan B20 di Kantornya, Jakarta, Jumat (31/8).

Menko Darmin mengatakan, optimalisasi dan perluasan pemanfaatan B20 ini, diperkirakan akan terdapat penghematan sekitar USD 2 miliar pada sisa 4 (empat) bulan terakhir tahun 2018. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.

"Kewajiban pencampuran bahan bakar solar dengan B20 telah dimulai tahun 2016, namun penerapannya belum optimal. Maka, acara ini diharapkan menjadi titik tolak pemanfaatan biodiesel 20% di semua sektor secara menyeluruh," jelasnya. (**H)


Sumber: Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar