BNN: Jalur Laut Masih Rawan Penyelundupan Narkoba

  • Jumat, 31 Agustus 2018 - 14:04:07 WIB | Di Baca : 1259 Kali

SeRiau - Badan Narkotika Nasional (BNN) merils empat kasus penyelundupan narkoba di Aceh, Riau, hingga Kalimantan. Dari pengungkapan kasus itu, terungkap jalur laut masih menjadi jalur favorit para bandar menyelundupkan narkoba.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari mengatakan, di 80 persen narkoba yang masuk ke Indonesia melalui laut. Perairan Sumatera bagian Timur yang paling rawan.

“Kalau lihat tadi dari mulai Aceh, Medan, Riau sampai ke Kalbar dan Kaltim ini memang garis pantai kita yang sangat rawan. Karena itu kami dari BNN melibatkan seluruh instansi untuk mengantsipasi hal tersebut,” ujar Arman saat konferensi pers pengungkapan 4 kasus penyelundupan narkoba di Kantor BNN, Cawang, Jakarta, Jumat (31/8).

Arman mengatakan, tiga dari empat kasus yang diungkap BNN selama Agustus 2018 ini diketahui melalui jalur laut. Para bandar menggunakan kapal motor ke tepi pantai. Setelah itu, mereka memindahkan narkoba ke tempat lainnya.

Sejauh ini, narkoba banyak berasal dari Malaysia. Untuk itu, BNN terus bekerja sama dengan Malaysia dalam pengungkapan sumber dari narkoba yang masuk ke Indonesia.

“Nah oleh karena itu kita berbicara berkoordinasi dengan pihak Malaysia, apakah sumber itu dari Malaysia sendiri atau Malaysia adalah daerah transit untuk masuk ke Indonesia,” imbuh Arman.

Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengungkap 4 kasus tindak pidana narkotika di tiga lokasi. Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko mengatakan, 2 kasus diungkap di Riau, sementara 2 lainnya diungkap masing-masing di Kalimantan Barat dan Aceh Timur.

Menurut Heru, kasus tersebut diungkap setelah melakukan penyelidikan sekitar satu bulan terakhir. Dari pengungkapan 4 kasus itu, BNN berhasil menangkap total 21 tersangka dan menyita barang bukti berupa 114,9 kg sabu dan 30 ribu butir ekstasi. Heru merinci, sebanyak 4 tersangka diamankan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, 9 tersangka di Aceh Timur Tamiang, 3 tersangka di Kalimantan Barat, dan 4 tersangka di Kota Dumai, Riau. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar