Kemarau Panjang, Debit Air Danau Toba Menurun Drastis

  • Selasa, 21 Agustus 2018 - 00:30:29 WIB | Di Baca : 1669 Kali

SeRiau - Warga yang bermukim di sekitar kawasan Danau Toba, mengaku resah dengan kondisi debit air Danau Toba yang menurun cukup drastis dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu karena banyak dari mereka yang menggantungkan kehidupan pada air dari kaldera terbesar di dunia itu.

"Karena debit air semakin turun, kondisi air semakin kotor. Banyak sedimen. Padahal air itu dipakai untuk semua kebutuhan harian kita," kata Tonggam, salah seorang warga Kabupaten Samosir kepada Okezone, Senin (20/8/2018).

Warga pun berharap agar pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, untuk segera mengambil langkah penanganan, agar kondisi debit air dapat kembali normal dan mendukung kegiatan masyarakat di sekitar Danau Toba.

"Harus dicari penyebabnya. Kita sebagai masyarakat siap membantu jika memang itu untuk kelestarian Danau Toba,"sebut Oloan, warga lainnya.

Sementara itu, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon, membenarkan adanya penurunan debit air di Danau Toba. Menurutnya penurunan debit air terjadi lantaran kawasan Danau Toba sedang dilanda kemarau panjang.

"Sebenarnya menurun ya menurun. Kita akui menurun. Tapi ini kan musim kemarau panjang. Nanti kalau musim hujan kembali normal," kata Rapidin.

Rapidin menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Samosir telah melaporkan persoalan penurunan debit air Danau Toba ini kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia. Rapidin juga menepis jika pembangkit listrik milik PT Inalum yang menjadi penyebab turunnya debit air Danau Toba.

"Kemarin kami rapat dengan Menko Maritim, beliau memerintahkan untuk koordinasi dengan pihak Inalum. Sudah kita lakukan. Kesimpulannya kalau range debit air sudah turun dari 9.03 maka beberapa turbin milik mereka akan dimatikan. Kalau tidak salah sudah enam hingga delapan turbin. Agar pengeluaran air Danau Toba jangan terlalu kencang," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo sudah mengetahui penurunan debit air Danau Toba. Pihaknya juga telah menyampaikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melihat penyebab utama menurunya debit air Danau Toba.

"Kita harus lihat sama-sama penyebabnya out flow berkurang atau in flow diperbanyak menjadi bola liar. Apakah Inalum yang memakai banyak air atau in flow berkurang. Debit air itu kan in flow dan out flow. Kalau in flow Danau Toba apakah memang berkurang. Tapi kalau out flow itu satu melalui sungai Asahan. Jadi out flow nya ini akan kita cek juga apakah in flow dan out flow ini sudah sama atau belum," ucap Arie.

BPODT juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba untuk melakukan kontrol terhadap data ketinggian debit air.

"Tapi kami juga lakukan itu. Jadi jangan hanya di situ karena klaimnya masyarakat di kabupaten bahwa air sudah turun," tandas Arie. (**H)


Sumber: Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar