Pemerintah Perlu Waspadai Inflasi Akibat Pembatasan Impor

  • Kamis, 16 Agustus 2018 - 08:33:58 WIB | Di Baca : 1248 Kali

SeRiau - Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara meminta pemerintah hati-hati dalam menerapkan kebijakan pembatasan impor barang konsumsi. Pasalnya, pembatasan impor akan membuat pasokan barang konsumsi di pasar berkurang.

Sesuai hukum pasar, ketika barang yang dijual berkurang, tapi permintaan masih sama atau bahkan meningkat, maka harga barang akan naik.

Bhima mengatakan bahwa kenaikan harga barang konsumsi bisa menjalar ke harga komoditas konsumsi lain, termasuk pangan.

Sebagai ilustrasi, ia mencontohkan pemerintah menghentikan impor jagung karena jumlah produksi dalam negeri dianggap sudah melimpah. Namun, kebijakan tersebut justru memicu kenaikan pakan ternak karena harga jagung dalam negeri lebih tinggi dari jagung impor.

"Makanya, agar masalah tersebut tak terjadi, kalau nanti pembatasan impor dilakukan, pastikan apakah pasokannya di dalam negeri cukup dan harganya bersaing dengan impor atau tidak," katanya kepada CNNIndonesia.com Rabu (15/8).

Bhima berharap pemerintah memberi perhatian lebih ke pembatasan impor konsumsi ke sektor ritel. Produk yang ia beri penekanan, yakni makanan, minuman, pakaian jadi dan elektronik yang umumnya masih impor.

Jenis barang tersebut saat ini sudah menjadi kebutuhan yang melekat untuk masyarakat, termasuk untuk jenis telpon pintar (smartphone). Tapi, di sisi lain, industri dalam negeri belum mampu memproduksi barang pengganti produk tersebut.

Ancaman inflasi itu sudah disadari pemerintah. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa ancaman tersebut memang ada dan telah diwaspadai pemerintah.

Menurut dia, pemerintah akan melihat secara cermat barang yang akan dibatasi impornya. Jika barang konsumsi tersebut nantinya penting dan di dalam negeri tidak terdapat barang penggantinya, pemerintah akan membatalkan rencana pembatasan impor atas barang tersebut.

"Jadi meski nanti impor akan dihambat, tidak akan ada kekurangan pasokan sehingga harganya tak perlu naik," katanya. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar