Fadli Zon Minta Demokrat 'Tertibkan' Andi Arief

  • Senin, 13 Agustus 2018 - 18:23:45 WIB | Di Baca : 1254 Kali

SeRiau - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta Partai Demokrat 'menertibkan' Andi Arief, yang melontarkan tudingan dugaan mahar Rp500 miliar dari Sandiaga Uno untuk masing-masing Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Fadli pun menyerahkan kepada pimpinan Demokrat untuk meminta Andi tak lagi melontarkan tudingan tak berdasar tersebut. 

"Kami sedang berkoalisi, saya kira mereka (Demokrat) bisa kok, ya 'menertibkan'," kata Fadli di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (13/8).

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu mengatakan pihaknya juga tak akan membawa Andi ke ranah hukum lantaran tengah menjalin koalisi dengan Demokrat, yang ikut mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga. 

"Pokoknya enggak ada dululah karena kami kan sedang berkoalisi dengan partainya," ujarnya. 

Bantah soal Rp500 Miliar

Lebih lanjut, Fadli membantah tudingan terbaru Andi soal mahar Rp500 miliar yang disampaikan lewat akun Twitter pribadinya, @AndiArief_.

Andi berkicau masalah mahar Rp500 miliar dirinya peroleh ketika pejabat teras Demokrat, Hinca Panjaitan, Syarif Hasan, dan Amir Syamsudin bertemu dengan tim kecil Gerindra, yakni Fadli Zon, Sufi Dasco Ahmad, Prasetyo Hadi, dan Fuad Bawazier.

Menurut Fadli, dirinya tak pernah menyebut angka Rp500 miliar saat melakukan pertemuan dengan petinggi Demokrat tersebut. Menurutnya topik yang dibahas dalam pertemuan dengan petinggi Demokrat itu adalah masalah logistik untuk pilpres 2019. 

"Ya, itu bicara tentang bagaimana ke depannya membicarakan dukungan logistik. Enggak ada apa-apa. Enggak ada saya, enggak nyebut angka Rp500 miliar," kata dia. 

Fadli menyebut Andi telah mengarang soal tudingan tersebut. Menurutnya, Andi tak ikut dalam pertemuan pihaknya dengan petinggi Demokrat. Ia menegaskan pihaknya tak pernah menyampaikan soal mahar Rp500 miliar dari Sandiaga kepada PKS dan PAN. 

"Dia (Andi Arief) sendiri kan, tidak ada dalam pertemuan itu, bagaimana dia bisa meng-quote sebuah pertemuan yang dia tidak ada di dalamnya," ujar Fadli. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar