Blok Rokan Jadi Titik Tumpu Pertamina Buat Ekspansi ke Luar Negeri

  • Rabu, 08 Agustus 2018 - 18:52:26 WIB | Di Baca : 1342 Kali

SeRiau - Pemerintah resmi menunjuk PT Pertamina (Persero) sebagai pemenang Blok Minyak dan Gas (Migas) Rokan. Dengan hasil itu, Pertamina akan mengelola Blok Rokan setelah kontrak Chevron Pacific Indonesia habis pada 2021.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku bangga atas capaian Pertamina yang berhasil merebut Blok Rokan. Dengan capaian tersebut, kata Menteri Rini, maka perseroan akan menjadi produsen terbesar di Indonesia.

"Bangga kita memenangkan Blok Rokan saya yakin Pertamina memiliki kemampuan untuk mengelola sumur tersebut. Karena itu adalah modal kita untuk kita makin tumbuh besar juga bukan hanya di Indonesia tapi di negara lain," kata Menteri Rini saat ditemui di Lampung, Rabu (8/8/2018).

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan, setelah mengevaluasi terhadap dua proposal yang diajukan Pertamina dan Chevron, pemerintah menetapkan Pertamina sebagai operator Rokan dari 2021 sampai 2041.

"Tim 22 WK setelah melihat proposal yang dimasukan sore ini jam 5 sore, maka pemerintah lewat Menteri ESDM menetapkan pengelola Blok Rokan mulai 2021 selama 20 tahun ke depan akan diberikan kepada Pertamina," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM.

Arcandra menuturkan, setelah diserahkan ke Pertamina mulai 2021, perusahaan tersebut akan berbagi hak partisipasi (Participating Interest/PI) ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan porsi 10 persen.

"Untuk ke depannya selain diserahkan Pertamina,10 persennya diserahkan hak partisipasi BUMD yang ditunjuk," tutur Arcandra.

Pemerintah Minta Pertamina Segera Investasi di Blok Rokan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong PT Pertamina (Persero) untuk berinvestasi lebih awal di Blok Minyak dan Gas (Migas) Rokan, sebelum resmi menjadi operator blok tersebut. Pertamina mendapat hak mengelola Blok Rokan pada 2021. 

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina bisa berpartisipasi dalam mengelola Blok Rokan‎, sebelum masa kontrak Chevron Pacific Indonesia sebagai operator saat ini habis pada 2021.

"Iya sudah bisa ngebor dia," kata Djoko, di Jakarta, Rabu (8/8/2018). 

Menurut Djoko, ‎melakukan investasi di awal sebelum resmi menjadi operator blok migas sudah pernah dilakukan oleh Pertamina. Saat mendapat hak pengelolaan Blok Mahakam, Pertamina juga langsung melakukan investasi meskipun kontrak Total E&P sebagai pengelola sebelumnya belum berakhir. 

‎"Jadi nanti Pertamina yang bayar investasi, seperti saat di Blok Mahakam kemarin. Saat itu Pertamina ikut Work Program and Budget (WP&B) dulu. Jadi sekarang di Rokan juga sudah bisa," tuturnya.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan, tujuan Pertamina melakukan investasi di awal sebelum kontrak operator saat ini habis untuk menjaga tingkat produksi minyak di Blok Rokan.

Dengan begitu, ketika Pertamina resmi‎ mengelola Blok Rokan pada 2021 maka produksi minyak stabil. "Secepatnya, karena biar tingkat produksinya enggak turun," tandasnya. (**H)


Sumber: Liputan6.com





Berita Terkait

Tulis Komentar