Dijatah Makan Rp 15 Ribu Sehari, Setya Novanto Ungkap Harga Nasi Goreng di Lapas Sukamiskin

  • Jumat, 27 Juli 2018 - 00:46:19 WIB | Di Baca : 2895 Kali

SeRiau - Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly mengatakan jika pemerintah hanya menanggung Rp 15 ribu perhari untuk jatah makan narapidana (Napi) yang menghuni Lapas Sukamiskin Bandung.

Sehingga, sejumlah tahanan korupsi yang menghuni Lapas Sukamiskin banyak yang memilih makan dengan membeli dari luar.

Dibandingkan, harus memakan makanan tahanan yang memang ala kadarnya.

"Rp 15 ribu itu untuk satu hari, jadi bisa dibayangkan jika Setnov kita kasih makan 15 ribu satu hari rasanya ...," kata Yasonna di kutip dari Chanel Youtube Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa yang tayang di Trans7 pada Rabu (25/7/2018) malam.

Saat melakukan sidak bersama petugas, Najwa Shihab sempat berdialog banyak dengan Setya Novanto didalam kamar tahanan palsu yang diduga bukan kamar sesungguhnya yang biasa dihuni oleh Setya Novanto.

Sebab, ada sejumlah kejanggalan yang dirasa cukup menonjol oleh Najwa Shihab terhadap kebenaran dari sel Setya Novanto di Lapas Sukamiskin.

Saat disambangi Najwa Shihab, Setya Novano berada di kamar nomor 29.

Najwa kemudian masuk ke dalam sel dan berbincang dengan Setya Novanto.

Ada sejumlah obrolan, mulai dari kehidupan di Lapas Sukamiskin, OTT Kalapas Sukamiskin, hingga bocoran Setya Novanto soal kelanjutan dari kasus yang menjeratnya yakni megakorupsi E-KTP.

Soal itu, Setya Novanto mengaku kembali mengingat sejumlah pertemuan setelah berbincang dengan Muhammad Nazaruddin.

Di sela perbincangan, Najwa Shihab kemudian meminta izin untuk melihat kamar mandi di sel Setya Novanto.

"Jangan dong," kata Setya Novanto.

Kamar mandi Setya Novanto hanya dilapisi kain sebagai penutupnya.

Najwa Shihab memaparkan kecurigaannya bahwa kamar yang dikunjungi bukanlah sel asli dari Setya Novanto dan Nasaruddin.

"Najwa yang langsung, saya gak lihat," kata Yasonna.

Kejanggalan pertama yakni soal stiker nama Setya Novanto di papan daftar nama tahanan Lapas Sukamiskin.

Stiker nama Setya Novanto dirasa berbeda dibanding stiker nama tahanan yang lain.

Terlebih, stiker tersebut tak menempel layaknya tahanan yang sudah mendekam tiga bulan lamanya.

"Mencurigakan memang kalau dari situ, satu melengketkan nama di situ mesti sudah permanen karena beliau sudah lama di situ," kata Yasonna.

Kecurigaan Najwa Shihab lainnya yakni soal barang-barang yang ada di dalam kamar Setya Novanto.

Mulai dari baju, makanan, hingga toilet yang ada di sel tersbeut tak sesuai dengan profil atau gaya hidup dari Setya Novanto selama ini.

Malahan, Setya Novanto menujukan menu makanannya ketika bertemu Najwa Shihab di dalam Lapas Sukamiskin Bandung.

Mantan Ketua DPR RI itu menunjukan bungkusan berwarna coklat yang masih terikat karet gelang yang isinya nasi goreng.

"Ini beli dibawah, nasi gorengnya juga enak mbak, harganya Rp 20 ribu," kata novanto.

Najwa pun kembali bertanya, apakah tidak mendapat makan malam dari lapas?.

Novanto pun menjawab makanan dari lapas dapaat saat malam hari.

"ada dari alaps, tapi saya menjaga betul. kalau saya akan saya batasi. Kalau lapar kadang biskuit," tambah Novanto.

Informasi yang didapat oleh Najwa Shihab, sel asli dari Setya Novanto berada di sel nomor 3 blok timur Lapas Sukamiskin.

Sel tersebut berdampingan dengan sel eks Soekarno.

Menurut informasi, sel nomor 3 dan 2 sudah dibongkar habis menjadi satu kamar.

Tak sampai disitu saja, informasi yang diterima Najwa Shihab, sering kali mobil datang untuk mengisi perlengkapan di sel tersebut.

"Ya itu persoalan yang kita hadapi dengan kalapasnya, kalau saya menutup-nutupi tak mungkin saya izinkan Najwa masuk ke dalam, mencurigakan sudah pasti," kata Yasonna.

Sementara itu, mengutip Tribun Jabar, sejumlah peralatan memasak hingga kulkas disita petugas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM dari kamar terpidana kasus korupsi yang mendekam di Lapas Sukamiskin, Jalan AH Nasution Kota Bandung, Minggu (22/7/2018).

Mulai dari penanak nasi atau rice cooker, kulkas, pemanggang roti, mesin pembuat kopi, kompor beserta gas berukuran 3 kg, 5 kg dan 50 kg hingga ‎speaker. Peralatan masak yang disita dari kamar terpidana korupsi diyakini digunakan untuk keperluan memasak para napi koruptor.

Lantas, bukannya para terpidana ini mendapatkan makanan setiap harinya oleh petugas lapas yang pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pengeluaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya?

"Setiap narapidana ini mendapat jatah makan Rp 15 ribu untuk tiga kali makan (pagi, siang dan sore) terdiri dari nasi, sayur-sayuran dan sejenisnya," ujar Direktur Dirjen Pas Kemenkum HAM, Sri Puguh Budiati di Lapas Sukamiskin, Minggu (22/7/2018).

Jika dirinci, dengan jatah‎ Rp 15 ribu untuk satu terpidana, maka satu kali makan mendapat jatah Rp 5 ribu. ‎Dirjen Lapas berpendapat, jatah Rp 15 ribu itu sudah menyesuaikan dengan kebutuhan kalori narapidana. Dikutip dari Tribunnews, anggaran makan napi tahun lalu mencapai Rp 1,3 triliun.

Adapun tahun ini per Mei 2018, 242,903 narapidana menempati 526 lapas, rutan dan cabang rutan se Indonesia. Jumlah itu mengalami kenaikan dari 2014 sebanyak 160 ribu narapidana.

Meski begitu, Direktur Dirjen Pas mengatakan nilai itu perlu ditambah sehingga pihaknya sudah mengajukan biaya makan terpidana.

"Sudah diusulkan, tapi fokus prioritas pemerintah ada hal lain," ujar Sri. (**H)


Sumber: TRIBUNNEWSBOGOR.COM





Berita Terkait

Tulis Komentar